Arsip Blog

Minggu, 27 Agustus 2017

Hutang dan Piutang


Dalam bisnis hutang dan piutang itu hal yang lumrah, hutang artinya anda meminjam pada pihak lain, sedangkan piutang pihak lain meminjam kepada anda. Umumnya yang terjadi pada dunia bisnis adalah hutang/piutang barang, misalkan saya bisnis bandeng rorod oleh oleh khas Bekasi, setiap hari saya butuh pasokan bandeng, nah biasanya kita sudah punya pemasok atau langganan tetap. Kalau sudah terjalin hubungan baik, biasanya pemasok akan memberi kemudahan kita belanja barang dengan sistem bayar tempo, ini mereka lakukan untuk mengikat pelanggan dan bagian dari service konsumen, saya misalkan suatu saat tidak punya dana untuk belanja bandeng, tinggal telepon pemasok bayar tunda dengan gampang pemasok memberi tempo pembayaran. Demikian juga piutang, kalau anda menjadi pemasok barang misalkan ke pasar modern, barang anda di bayar tempo bisa satu minggu bahkan sampai satu bulan, saya setiap hari memasok bandeng rorod ke beberapa rumah makan dan toko sistem pembayaran tempo. Kenapa terjadi hutang/piutang? Dasarnya adalah kepercayaan, pemasok percaya pada anda mengambil barangnya, karena dia percaya bahwa anda pasti mampu melunasi barang, kepercayaan ini timbul karena track record anda selama berhubungan dengan pemasok baik dan punya komitmen. Misalkan anda lalai membayar hutang, tidak amanah, ditagih lewat telepon tidak diangkat, sms atau wa tidak dibalas, maka pemasok tidak akan percaya lagi sama anda. Demikian juga dengan piutang, kalau pembayaran tempat penitipan barang ok, lancar dan bonafide anda dengan sukarela bersedia dibayar tempo, tapi kalau tempat anda nitip barang sering ngemplang, pasti anda akan memutus penjualan. Jadi hakekat hutang dan piutang adalah kepercayaan dan komitmen, maka sebagai pebisnis anda harus menjaga kepercayaan itu dengan membangun citra bahwa anda pengusaha kredible yang tidak suka dan tidak pernah ngemplang hutang. Hukum asal hutang itu mubah, boleh2 saja kita berhutang, yang dilarang menunda kewajiban hutang dalam kondisi mampu, ngemplang hutang atau hutang tanpa perhitungan hingga pailit Harus di catat hutang bukan riba, bagaimana kalau hutang di bank, riba kan? Pinjem aja di Bank syariah? Bank syariah juga riba, ya udah anda cari modal usaha ke Bang Toyib, Bang Jali, Bang Jaja yg minjemin kagak make bunga, gitu aja kok repot. Ogah hutang ah mau cari investor saja! Wkkk ente pikir investor itu mudah di dapat, investor lebih jeli ketimbang ente minjam di bank, mereka akan mempertimbangkan banyak hal, untung dan ruginya, mencari tahu track record anda, kredibilitas dan bonafiditas usaha anda dll. Intinya sih minjem di bank, non bank atau investor termasuk anda memberi piutang dengan memasok barang ke perusahaan besar seperti supermarket itu sama, mereka memberi kepercayaan kepada pebisnis profesional, punya komitmen tinggi dan kredible. Dulu ada seorang mentor bisnis bilang, bonafiditas seorang pengusaha dilihat dari hutangnya, semakin anda banyak hutang semakin bonafide bisnis anda wkkkk. Selintas rada gila ungkapan mentor bisnis ini, tapi kalau dimaknai lebih dalah bahwa hutang adalah kepercayaan, bisa dikatakan semakin banyak hutang anda sebagai pengusaha semakin dipercaya, nah modal dasar bisnis itu kepercayaan, lah kalau nggak ada yg percaya pada anda, pasti tidak akan ada yg memberi hutang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar