Arsip Blog

Sabtu, 25 Februari 2017

Jangan Pernah Abaikan Mimpi


Tahukah anda ternyata PT. Telkom Indonesia punya mitra binaan sebanya 125 ribu UKM, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mereka melakukan pembinaan intensif kepada para UKM melalui program CSR, dalam berbagai bentuk diantaranya :

Pinjaman dengan bunga rendah 6 persen/tahun tanpa agunan, pelatihan manajemen dan digital marketing sampai program UKM Kampung Digital.

Disamping itu setiap tahun Telkom memberikan kesempatan kepada mitra binaan mengikuti pameran skala nasional dan internasional, tentunya dengan semua fasilitas dan sarana di tanggung Telkom Nah biar pada tahu salah satu dari mitra binaan Telkom adalah Bandeng Rorod Oleh-Oleh Khas Bekasi he..he..he...

Tahun ini Telkom berencana mengadakan Pameran sendiri khusus mitra binaan, dengan nama Telkom Craf Indonesia di JCC Senayan tanggal 11-12 Maret 2017.

Saya kerapkali terpukau manakala menyaksikan pameran skala nasional dan internasional diselenggarakan EO kelas atas di arena bazar termegah seperti di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan

Salah satu yang membuat saya kagum adalah tampilnya produk-produk UKM kelas wahid di stand bazar dengan penampakan anggun, elegan dan wah, mereka bisa tampil disana atas sponsor BUMN kelas atas seperti PT. Telkom Indonesia, pastinya mereka terpilih dan bisa tampil disana melalui proses seleksi dan kurasi yang ketat, hanya produk terbaik yang bisa tampil di sana.

Sebagai pebisnis dan juga salah satu binaan BUMN Telkom, saya bermimpi untuk suatu saat bisa tampil di pameran mitra binaan BUMN, untuk itu produk saya Bandeng Rorod selalu dikelola dan diproduksi dengan standar terbaik

Sampai akhirnya 11 Februari 2017 lalu, setelah melalui seleksi tingkat regional, Bandeng Rorod masuk proses kurasi tahap 2 produk unggulan yang layak tampil bersama ratusan UKM lainnya dari seluruh Indonesia, ada rasa bangga, haru dan deg-deggan, bisakah lolos dari proses kurasi tahap 2 ? Mengingat persaingan sangat ketat.

Akhirnya penantian panjang itu terjawab, dari 125 ribu mitra binaan PT. Telkom Indonesia, Bandeng Rorod lolos dan akan tampil di Pameran Craf Indonesia JCC Senayan Tanggal 11 - 12 Maret 2017 yang akan datang.

Apa sih kriteria produk yang lolos kurasi Telkom? Tentunnya disamping produk itu bagus, bermutu dan dikemas menarik, juga ada keunikan dan punya kekhasan nuansa lokal, karena Telkom punya misi ingin menampilkan produk UKM Indonesia mendunia, mampu bersaing dengan produk-produk lain di luar negeri.

Nah Bandeng Rorod memang punya nuansa lokal yang khas, punya keunikan, sejak awal dikonsep secara serius sebagai ikon Bekasi, segala aspek legalitas sudah dimiliki, mulai dari SIUP, TDP, SKDU, Sertifikat Halal, Sertifikat Merk sampai ijin BPOM, kemasan di buat menarik dengan penampilan wah, jadilah Bandeng Rorod satu-satunya produk kuliner Bekasi yang akan tampil di Pameran Craf Indonesia

Alhamdulillah, mimpi tampil di pamarean skala besar binaan BUMN tercapai, dulu membayangkan, bulan depan jadi kenyataan, tepatlah apa yang dikatakan para motivator bisnis, bahwa salah satu kekuatan bisnis kita adalah visi atau mimpi. Tulislah mimpi-mimpi bisnis anda, tanamkan keyakinan bahwa mimpi itu akan kercapai, kelak ketika kita sungguh-sungguh mengejar mimpi, kumpulan tulisan mimpi-mimpi itu akan menjadi coretan karena sudah terlewati, jangan pernah abaikan mimpi anda.

Mau membangun mimpi bersama saya?
Mau melewati jejak mimpi anda menjadi coretan yang terlewati?
Yuk bangun mimpi bisnis anda bersama dengan menjadi stokis bandeng rorod, bisa mencapai untung 100%, saya sudah melewatinya, sekarang giliran anda.
Caranya ?
Hubungi segera 0856 9935 735
Terus?
Ya terus action-action dan action, kejar mimpi, bersama mereka yang sudah langsung action

25 Pebruari 2017

Jumat, 17 Februari 2017

Hidup Adalah Pilihan


"Saya tadinya sales obat di Kimia Farma, gaji saya lumayan, terus dapat tawaran pensiun muda, langsung saya ikut, uang pensiunan cukup besar diatas seratus juta, saya beliin rumah di Bekasi, terus saya ngojek" cerita abang gojek pagi ini, saat saya menikmati perjalanan dari Stasiun Manggarai ke Kantor Dirjen HKI Kemenkumham Rasuna Said. 

"Buat saya rumah itu penting, lah burung aja punya rumah sendiri masak saya tidak, pusing saya ngontrak melulu, tiap tahun sewanya naik, nyicil rumah juga berat ngeri punya utang betahun-tahun"
"Nah tawaran pensiun muda itu buat saya paling realistis, biarlah saya keluar dari tempat kerja asal uang pesangon bisa buat beli rumah, kerja mah gampang dicari" Abang gojek melanjutkan ceritanya.

"Keluar dari Kimia Farma saya kerja jadi supir di sebuah perusahaan logistik, pas ada lowongan gojek saya langsung daftar, ternyata hasil gojek lumayan, waktu rame2nya saya bisa dapet 10 juta sebulan, sekarang mah paling saya bisa dapet 5 jutaaan sebulan, tapi lebih asyik gojek waktunya fleksibel masih sempet anter istri kepasar, terkadang jemput anak sekolah, bahkan saya sekarang bisa beliin istri motor lagi cash" lanjut abang gojek, saya hanya jadi pendengar setia.

"Terus apa abang selamanya jadi gojek?" Tanya saya.

" Tidak lah mas, gojek itu butuh fisik kuat dan kesehatan prima, rasanya kalau usia saya tidak muda lagi saya nggak bakalan kuat ngojek, sekarang saya mulai serius bisnis mas, saya jadi resseler produk minyak wangi, tiap orang dan penumpang yang saya temuin, langsung saya tawarin minyak wangi, murah kok cuma 100 ribu, mas mau beli nanti saya antar"

"Wah abang gojek cerdas, bisa memanfaatkan peluang" puji saya, sambil nyengir ditawarin minyak wangi.

Hidup adalah pilihan
ketika anda menetapkan profesi sebagai pegawai, gojek, pebisnis maka mantapkan pilihan secara serius bukan main-main, bukan coba-coba, setiap pilihan ada resiko, ketika anda sudah memilih, hadapi resiko itu dengan tegar.

Abang gojek itu mantap membuat pilihan, keluar dari perusahaan dengan gaji lumayan, hanya untuk mendapatkan pesangon buat beli rumah secara cash, terus berani ambil resiko ngelamar jadi sopir yang belum tentu hasilnya sama dengan gaji yang dia dapat saat bekerja.

Nah tatkala boming gojek, dia juga berani ambil resiko berhenti nyopir, memilih jadi gojek, tak peduli apa kata orang sing penting bisa mendapatkan penghasilan memadai dan halal. Ternyata pilihannya tepat dia bisa mendapatkan penghasilan jauh lebih besar ketimbang jadi sales Kimia Farma.

Kini saat Gojek masih berjaya, Abang Gojek ini menambah penghasilan baru jadi reseller minyak wangi, pasarnya pun jelas para penumpangnya, bisa jadi tatkala sukses abang gojek bisa memasarkan produk lain seperti produk saya bandeng rorod.

Sesampai di kantor Dirjen HKI saya kasih kartu nama bandeng rorod, saya katakan padanya di samping jual minyak wangi, abang jual juga nih produk saya, dengan antusias dia terima kartu nama saya.

"Wah peluang baru nih pak, ini produk unik jarang saya temuin, saya pelajari dulu, insya allah saya bisa jadi reseller " katanya sambil menyodorkan kartu nama produk minyak wangi, makin kagum saya, tukang gojek ini, punya kartu nama bro bisnis minyak wangi.

Nah tukang gojek saja bisa jadi pebisnis
bagaimana dengan anda?
Ramadhan segera tiba, bisnis paling boming ketika Ramadhan adalah kuliner, tengoklah saat menjelang berbuka puasa hampir setiap mulut gang dan tempat keramaian muncul pedagang kuliner.
Terbuka peluang jadi stokis bandeng rorod, keuntungan bisa mencapai 100 persen.
Bagaimana caranya?
Hubungi HP/WA : 0856 9935 735

Terus? Ya terus telpon atau wa dan langsung berani action, masa sih kalah sama abang gojek
Yuk ikuti para pemberani, mereka pengambil resiko hebat, mereka sudah langsung action jadi stokis bandeng rorod
Bagaimana dengan anda?


Minggu, 12 Februari 2017

Pers yang tidak berubah


Dulu di zaman orba insan pers itu bak pesakitan, mereka yang kritis pada orde baru akan mengalami nasib seperti habib riziek dkk saat ini. Karena tekanan yang demikian keras, akhirnya mereka membuat media bawah tanah yang mungkin saat ini dianggap media penyebar hoax oleh rezim soeharto, tirto sebuah media online yang berbeda membahas dengan detail silahkan baca.

Kini pers demikian bebas, tanpa siup setiap orang bisa membuat media tanpa perijinan rumit. Lantas merdeka kah insan pers? Belum tentu, pers itu seharusnya netral dan tidak berpihak apalagi menjadi corong penguasa atau pemilik modal yang jadi pengurus partai.

Faktanya pers kini telah terkotopsi pada kepentingan pemilik modal yang berubah wujud jadi politisi, mereka berkolaborasi dengan pengusaha untuk mengamankan kelanggengan, kasus ahok adalah contohnya, bahu membahu pers dan pengusaha menggoreng kasus ini sehingga seakan ahok manusia paling suci, paling beradab, paling mulia yang patut di bela sedemikian rupa.

Ketika rakyat menuntut mereka berlaku adil, namun bukannya perlakuan adil yang di dapat, pelintiran demi pelintiran berita mereka lakukan sehingga ummat menjadi marah, teramat wajar kalau ada diantara mereka kehilangan kesabaran, wartawan media yg tidak adil itu menjadi sasaran amarah.

Kemana insan pers yang idealis? Yang mengungkap fakta tanpa opini pribadi? Yang berani melawan arus untuk mengungkap sebuah kejujuran?

Jangan salahkan masyarakat ketika mereka berpaling dari media mainstream, karena media arus utama itu telah menjadi rezim baru penyortir kebebasan, redakturnya menghamba pada pemilik modal, sedangkan pemilik modal menjilat pada penguasa.

Sejatinya kebebasan pers sudah sirna, dulu pers berhadapan dengan rezim penguasa, kini pers menghamba pada pemilik modal. Tiada yang berubah