Arsip Blog

Senin, 30 Juli 2018

Pegawai-Penjudi-Pengusaha

Pegawai :
Tahu dan ngerti perhitungan
takut mengambil resiko

Penjudi :
Tidak punya perhitungan
berani mengambil resiko

Pengusaha:
Punya Perhitungan
Berani ambil resiko

Kata kuncinya berhitung dan resiko, pegawai terutama yang alumni sekolah bisnis atau jurusan ekonomi, pandai membuat analisa bisnis, berbagai rumus keuangan mereka paham, kalau diminta membuat plan bisnis pasti jago, kekuranggannya cuma satu tidak berani mengambil resiko.

Apalagi yang sudah di zona nyaman, mendapat posisi bagus, dengan fasilitas yang mentereng, pastinya tidak siap masuk dunia bisnis yang penuh resiko dan tantangan.

Penjudi berani ambil resiko namun tidak punya perhitungan, tidak ada analisa dalam mengambil keputusan, jika sekiranya kartu bagus, uang ditangan tidak ada, meminjam pun dilakonin, kartu dibanting untuk meraih kemenangan, hasilnya ya bisa menang juga bisa bangkrut.

Pengusaha punya perhitungan, walaupun perhitungannya tidak seruwet pegawai alumni universitas program bisnis, intiusi, pengalaman dan juga kemampuan menganalisa, menjadikanya berani mengambil resiko, hasilnya ya mirip penjudi bisa menang juga bisa bangkrut.

Jadi pengusaha itu terkadang mirip penjudi, melakukan sesuatu yg sulit ditebak hasilnya, bedanya penjudi melakukan sesuatu yang haram dan dilarang, pengusaha tentu saja halalan toyyibah, Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Jadi buat pegawai yang mau resign dan ingin berbisnis, beranikah mengambil resiko? kalau tidak punya nyali lebih asyiik jadi pegawai, nyaman, gaji bulanan pasti, tapi ingat ada resiko juga, kalau perusahaan bangkrut jadi pengangguran juga hahaha

Kalau saya sih lebih asyik menjadi pebisnis, uji nyali setiap hari memacu adrenalin melawan ketidak pastian, bisnis itu asyiknya ketika berproses dan bertumbuh, nikmatnya ketika sampai di puncak pemandangan sungguh mengasyikan.

Jadi mau jadi pegawai, penjudi atau pengusaha? pilihan ada pada anda.

Sabtu, 28 Juli 2018

Kundatuli



Jangan terlalu jauh usut tragedi
kundatuli, trisakti, semanggi
apalagi menyelidiki tragedi
terbunuhnya ken arok
oleh keris empu gandring
akibat merebut ken dedes
di era kerajaan singosari

mengusut penyiraman noval saja
yang masih hangat
sudah enam belas bulan
belum juga terungkap
padahal lagi berkuasa.

Dibilang tidak mampu marah
dibilang mampu tidak ada progresnya
ampe karyawan kpk nulis sindiran
Coba sebutkan satu penyerang noval?
dapet hadiah sepeda.



Pertanyaan yang sulit dijawab
lebih mudah menjawab pertanyaan
sebutkan nama sepuluh ikan?

ikan tongkol, tawes, gurame, lele,
gabus, bandeng, sepat, julung-julung,
kocolan, sapu sapu, mujair, kakap, paus
dah lebih dari sepuluh.
hore dapet sepeda !!!!

sruput teh manis

Retno


Namanya Retno Listyarti, dipecat sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta atas perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), karena dianggap melakukan kesalahan berat meninggalkan pekerjaan saat diwawancara televisi swasta

Retno melawan secara hukum melalu pengadilan TUN, di tingkat PN, Kasasi Sampai Banding di MA menang dan sudah punya kekuatan hukum tetap, tapi Ahok tetap bersikeras mengabaikan keputusan hukum dengan tidak mengangkat kembali Retno sebagai Kepsek.

Sebuah komisi bernama Komisi ASN, menyorot perilaku Anies Soal pergantian pejabat di lingkup DKI, saya kutip berita Kompas:

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) telah menyelesaikan penyelidikan atas dugaan pelanggaran prosedur dalam perombakan pejabat DKI.

Dari hasil pemeriksaan selama dua pekan, Komisi ASN menyimpulkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terbukti melanggar aturan terkait permobakan tersebut.

"Hasil analisis dari permasalahan tersebut, KASN menyatakan telah terjadi pelanggaran atas prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku dalam pemberhentian dan pemindahan para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Ketua KASN Sofian Effendi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/7/2018).

Numpang tanya ke komisi itu, yang sudah jelas-jelas perintah lembaga hukum tertinggi di negeri ini Mahkamah Agung atas kasus Retno agar mengembalikan kedudukan sebagai Kepsek kok mingkem ya? Apakah Retno bukan ASN?

Menurut berita Anies kalau tidak melaksanakan rekomendasi Komisi ASN akan kena sangsi, terus kalau yg melawan keputusan pengadilan terhadap kasus Retno pada Ahok sangsinya apa? kok tidak ada sangsi sampai hari ini?


cuma Nanya?

Kamis, 26 Juli 2018

Jualah Merk Bukan Produk



Banyak orang produksi bolen, tapi hanya satu bolen terkenal Kartiksari, tahu brownies? Pastilah, banyak yang buat brownies hanya satu yang selalu di ingat orang Amanda, mau makan burger? Di kaki lima banyak tapi yang terkenal McD.

Kenapa ingatan orang mudah terhipnopis pada Amanda, Kartika Sari, McD? Karena mereka menciptakan Merk bukan jualan produk, dari sisi rasa, penampilan mungkin juga mutu samalah dengan produk-produk sejenis, namun karena merk mereka sudah di kenal maka orang lebih cenderung memilih produk yang sudah bermerk.

Jadi ketika anda berniat bisnis kuliner ciptakan Merk bukan produk, Merk bukanlah sekedar nama melekat, Merk adalah sebuah cita-cita, harapan, idealisme dan juga jaminan kwalitas produk. Menciptakan merk berarti anda merintis sebuah usaha panjang yang berkesinambungan, yang kelak bisa diwariskan pada anak cucu.

Coca cola adalah contoh sebuah merk yang bisa bertahan selama satu abad, konon ketika seluruh dunia pabrik coca cola terbakar, pemilik merk mengajukan pinjaman atau cari investor berbondong-bondong bank dan investor siap membangun kembali pabrik coca cola yang terbakar.

Maka mulai hari ini bangunlah merk, jadikan merk itu sebagai nafas bisnis anda, iringin membangun merk itu dengan meningkatkan kwalitas, layanan jangan lupa legalitas usaha, jadikan merk itu sebagai icon diri anda ke pihak luar, maka ketika anda mengenal saya maka anda selalu ingat bandeng rorod dan istri saya dikenal sebagai mak rorod.

Rabu, 25 Juli 2018

Media Netral


Jangan berpikir berita dari sebuah media merupalan kebenaran mutlak, media utama saat ini banyak yang tidak netral, mereka banyak yang berpihak, bisa berpihak kepada partai, cukong dan penguasa.

Sebuah peristiwa atau kasus buruk jika dipoles dengan "pembenaran" pada akhirnya akan menjadi berita baik, tanpa cek dan ricek banyak yang termakan dengan polesan citra media, orang buruk bisa menjadi baik karena ulah media.

Contoh paling gamblang adalah Ahok, tutur katanya sangat menyakitkan, ketus, sering mengeluarkan kata-kata kotor sampai sumpah serapah, setengah abad usia saya, tidak pernah ketemu pemimpin kelakuannya seperti Ahok.

Tapi oleh media dan juga pendukungnya Ahok dipoles sedemikian rupa dengan kata-karta puja puji, katanya ; Ahok keras pada penyelewengan sangat anti korupsi, Lebih baik kata-kata kotor daripada korupsi, Ahok laksana dewa yang tidak punya salah dan cela.

Coba telaah lebih dalam makna puja-puji itu, satu saja kita pikir dengan logika sehat, lebih baik kata-kata kotor ketimbang jadi koruptor! banyak kok pejabat yang tidak korupsi tutur katanya lembut dan tidak kotor

Kalau anti korupsi mulutnya kotor seperti Ahok alangkah ributnya negeri ini, anak cucu kita bakalan menyaksikan riuahnya negeri tanpa etika, dengan umpatan isi wc membahana.

Sekarang pun pendukungnya mencoba mencari sela buat mengkerdilkan Gubernur sekarang, dibantu media yang memang tidak netral, begitu ada cela sedikit langsung ramai jagad pemberitaan

- Pribumi Ribut
- Tanah Abang Ramai
- Rumah DP nol persen Riweh
- Pohon bunga Sintetis Riuh
- Bendera bambu sewot
- Ada banjir bilang gabener
- Pejabat Dicopot marah
- Kali diutup jaring di bilang tidak kreatif
- Halte Bis katanya aneh

kata mereka zaman Ahok Jakarta sudah hebat, Gubernur sekarang tidak bisa sehebat Ahok, hahaha tetep aja dia menghayal tinggi, tidak bisa move on.

Padahal yang mereka ributkan di zaman junjungannya pernah terjadi, seperti kasus pejabat di copot atau dirotasi, itu mah peristiwa biasa, siapa sih gubernur di Indonesia yang tidak pernah mencopot bawahannya?

Setiap gubernur mah sering melakukan, itu memang salah satu wewenang gubernur merotasi dan memberhentikan bawahannya, cuma dulu sepi tidak ada yang ngeributin baru di era Anies sekarang rame, semua gara-gara media yg menghamba pada cukong dan kekuasaan serta pendukungnya yang belum juga move on

Mereka dulu ribut soal SARA, bahwa kemenangan Anies Sandi diperoleh dengan memainkan isu SARA, lah faktanya media luar negeri yang tidak terkontaminasi cukong, memberitakan bahwa Ahok dengan timnya malah menciptakan tim buzzer melawan Anis Sandi dengan memainkan isu SARA.

saya kutip sedikit isi berita "Sebut saja Alex (nama samaran) mengklaim bahwa dia dan timnya memang bekerja untuk menyebarkan fitnah, kebencian, dan SARA dengan tujuan menyerang lawan Ahok atau siapa saja yang berseberangan dengan mereka"

Herannya berita yang sangat bagus ini tidak dikutip media utama indonesia, Detik, Tempo, Kompas, Media Indonesia, nah bisa ketebak kan ada apa?

Kelak akan kita temui ribuan masalah yang akan selalu di nyinyirin mereka, hingga ujungnya tiada suatu kebaikan atau prestasi Anies yg bener, semua salah, kalau semua hal disalahkan itulah ciri orang stres.

Senin, 23 Juli 2018

Pengajian Sunnah


Tulisan ini cukup panjang, merupakan keresahan saya pribadi sebagai muslim melihat penomena dakwah di medsos, terutama ketika menimpa kasus ustadz Hanan Attaki, biasakan membaca sampai tuntas.

Saya bisa memahami mengapa kawan-kawan Nahdiyin begitu reaktif terhadap kelompok yg sering membidahkan tradisi mereka, apalagi menganggap mereka sesat, tidak menjalankan tradisi sunnah dan beberapa cap yang bikin kuping mereka panas.

Saya yang terlahir dari tradisi NU, sering juga dibikin sewot dengan cara mereka dalam menjalankan dakwahnya : kaku, merasa paling benar sendiri dan gampang sekali melontarkan kata-kata sesat.

Di era medsos teramat mudah kita melihat tulisan dan video ujaran mereka, seakan ajaran mereka selalu paling benar dan merasa paling sunnah sementara tradisi Nahdiyin itu sesat

Bersyukurnya saya suka membaca dan bergaul dengan banyak kalangan, terutama kalangan Islam yang berbeda, saya cukup intensif gaul dengan teman-temen kalangan modernis seperti Muhammadiyah, persis, juga NU

Dulu dalam sejarahnya NU-Muhammadiyah juga ada gesekan, semakin tumbuh kembang dan dewasa usia kedua organisasi ini, kini diantara mereka tidak lagi saling menyalahkan, sudah harmoni, kalaupun ada perbedaan tidak sampai merusak ukhuwah, masing-masing bisa menahan diri untuk tidak sampai konflik terbuka.

Muhammadiyah sekarang fokus pada pendidikan dan kesehatan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit di bangun, terutama diwilayah perkotaan, sementara Nahdiyin tetap tegar mengawal di desa-desa dengan ribuan madrasah dan pesantren.

Ketika masih remaja saya bagian dari aktifis PII, kelebihan PII memberi ruang lebih bagi kader-kadernya banyak diskusi dan membaca buku, dokrin PII itu adalah PII satu mata rantai perjuangan ummat dari sekian banyak wadah perjuangan islam, tidak ada dokrinasi menyatakan PII itu paling benar.

penjelajahan intelektual mempertemukan saya dengan pemikiran para ulama dan intelektual muslim, mulai dari Maududi, Ali Syariati, Hasan Al Bana dan para punggawa intelektual muslim indonesia Amien Rais, Endang Syaifudin Ansori, Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, Jalaludin Rahmat, dan yg tidak kalah Nyentrik Gus Dur.

Penjelajah intelektual dan pergaulan, mengakibatkan terciptanya pemahaman bahwa Islam itu satu, tapi banyak ragam pemikiran, menyatukan Islam dalam satu pemikiran sama dan seragam itu sesuatu yang mustahil.

Itu sama saja saya memaksakan semua orang wajib menyukai kegemaran saya misalkan hoby makan pisang ambon padahal jenis pisang itu banyak ada pisang barangan, pisang lampung, pisang kepok, Islam berbeda pemahaman itu realita sosial yg harus kita terima sebagai bagian rahmat dari Allah SWT.

Banyak istilah baru yang muncul saat ini ketika gesekan antara Nahdiyin dan kelompok non Nahdiyin, salah satunya istilah yang ngetren adalah Pengajian Sunnah, entah sejak kapan istilah itu muncul

Pengajian itu kan suatu kata dari Khazanah Islam, maknanya mengkaji Islam atau mengaji ajaran Islam, pastinya tidak ada pengajian Injil, pengajian Weda, nah pengajian pastinya mengkaji kitab dari ajaran Islam Quran, Hadist, atau kitab-kitab Islam karya ulama-ulama Islam, lah Pengajian Sunnah itu apa?

Kalau ada pengajian sunnah, pastinya ada pengajian bukan sunnah, berarti ada pengajian bidah? Ketika saya pertanyakan itu pada pencinta pengajian sunnah mereka menjawab seperti ini :

"Kalau kita mau tidak menutup mata, tidak sedikit di kalangan umat yg mengaku muslim, mengadakan pengajian2 yg membolehkan meminta2 ke kubur (org dianggap suci), mengkafir2kan sahabat nabi, dll yg tidak pernah menjadi ajarannya Rasulullah sholallahu alaihi wassalam. Apakah praktik2 pengajian seperti ini masih bisa dibilang sunnah?"

Nah inikan menembak Nahdiyin, salah satu tradisi mereka adalah ziarah kubur ke makam para orang tua, kyai dan wali, mendoakan mereka di kuburan itu memang sering dilakukan, Saya tidak yakin ulama NU sebodoh dibayangkan banyak orang membolehkan ummat ziarah kubur tanpa ada dalil dari Quran dan Sunnah, pastinya mereka punya argumen.

Bahwa mereka datang ke kubur lalu meminta-minta di kubur seperti pesugihan, minta kaya, minta pangkat atau jabatan minta selamat dunia akherat, enggaklah, kaum Nahdiyin tidak sebodoh itu, lah wong kaum Nahdiyin sudah ada yg jadi Presiden bahkan menteri ristek dan perguruan tinggi sekarang dari Nahdiyin, ilok mereka minta2 dari kuburan tanpa kerja keras, mikir dong.

Soal mengkafirkan sahabat Nabi itu tradisi Syiah, Tradisi Nahdiyin justru sangat menghormati kanjeng Nabi - pastinya juga dengan sahabat-sahabat Nabi- perayaan maulid contohnya, tengoklah saat mereka mereka khusu membacakan Syirah Nabi dengan kitab maulid barjanzi lalu di lanjutkan dengan membaca shalawat Nabi dan tausiah dari Kyai dan Ustadz, betapa kaum Nahdiyin meresapi dan menghidupkan tradisi cinta Nabi, nah oleh para "ahlu sunnah " itu kegiatan maulid pun dianggap bidah, lah susah kan?

Jadi solusinya bagaimana? Kepada kaum kafir saja ada ayat lakum dinukum walyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku, ya kepada sesama muslim biarkan tumbuh pemahaman-pemahaman islam yg mungkin berbeda dengan cara berpikir kita. Jangan merasa paling sunnah, apalagi menganggap golongannya saja yang mengamalkan sunnah.

Saya punya mertua Muhammadiyah tulen, apa kata PP Muhamadiyah manut, namun beliau paham dengan realita sosial tidak mau memaksakan pemahamannya kepada pihak lain dan juga tidak secara vulgar menunjukan ketidak setujuan prakrek2 beragama yg tidak sesuai dengan dokrinasi muhammadiyah.

Ketika sholat di musolla sekitar rumahnya tidak sesuai keyakinannya, solusinya pindah ke musolla lain, meskipun agak jauh, namun dia tetep supel bergaul dengan tetangga yg pemahamannya berbeda dan menghormati paham mereka.

Orang tua saya itu pernah menjadi pengurus Nahdatul Ulama pada posisi elite di Bekasi, seumur-umur tidak pernah menjiarahi kuburan orang tuanya, untuk berdoa disana, ketika saya tanya, beliau menjawab berdoa tidak mesti di kuburan, dari rumah juga sampai.

Ketika tiap Ramadhan kumpul anak dan cucu melaksanakan sholat tarawih berjamaah biasanya bapak saya kompromi, cucu maunya 11 rakaat, orang tua ya biasanya 23 rakaat, kakek-neneknya ngalah ikut 11 rakaat.

Anak saya belajar Sekolah Dasar Muhammadiyah, SMP di sebuah pesantren yang dikelolan aktivis PKS, SMA nya di pesantren Modern yang dikelolah alumni Gontor, sedangkan yang kecil SD di sekolah SDIT dengan tradisi NU namun pengelolanya simpatisan PKS, SMP dan SMA di pesantren modern, dalam bacaan sholat doa iftitah mereka beda yang satu terpengaruh Muhammadiyah satunya Nahdiyin, tapi soal sholat tarawih, mereka kompak satu suara 11 rakaat hehehe.

Kalau begitu boleh kan kami juga menyatakan pemahaman berbeda dengan Nahdiyin, sangat boleh, tapi di era medsos sekarang ini lakukan denga cara cool dan arif dalam "meluruskan" yang menurut antum bengkok dan tidak sunnah itu, dakwah sekarang berbeda dengan sebelum era medsos.

Dulu seorang pendakwah bisa menyuarakan keyakinan kepada para jamaah, tanpa takut di dengar pihak lain karena lingkup dakwah terbatas, di era medsos seorang pendakwah bisa bermasalah dengan pihak lain manakala dakwahnya di rekam atau di tulis - entah disengaja direkam sendiri atau direkam pihak lain yg sangat semangat menyebarkan sunnah - terus di sebar di medsos, kalau sampai kalimat yg diucapkan vulgar, membuat tersinggung dan menyakitkan pihak lain bisa menjadi masalah hukum.

Lah menyuarakan kebenaran apapun harus dihadapi itu jihad !! ya monggo kalau punya keyakinan begitu, hukum alam mengatakan setiap ada aksi pasti ada reaksi, ketika anda menyebarkan sebuah keyakinan berbeda dengan keyakinan yang sudah ada pastilah ada reaksi

Saya kira berbagai tindakan nahdiyin sampai melarang tokoh atau ustadz tertentu berdakwah di daerahnya itu adalah sebuah reaksi, saya tegas menolak cara ini, sebagaimana saya juga tidak respek dengan kelompok menggaungkan sunnah terus merasa diri paling sunnah

Kedepannya saya yakin ada titik temu pemahaman antara "pendukung pengajian sunnah" dengan Nahdiyin, sebagaimana NU dan Muhammadiyah bisa bergandeng tangan, yang penting ukhuwah tetap di jaga bahwa kita bersaudara dalam iman, perbedaan pendapat adalah rahmat. Harus di ingat yang paham sunnah itu bukan hanya penggemar pengajian sunnah.

Sabtu, 21 Juli 2018

Humor


"Pak Kyai tolong saya kasih amalan, biar saya bisa mampu berangkat haji" minta seorang murid pada Kyai nya.
"Ente baca dah tiap habis magrib dan subuh surat al ikhlas dan surat yasin minimal 3 kali, insya alloh barokah" kata kyai.
Murid dengan takjim mengamalkan perintah kyai, setelah tiga tahun berjalan, tanda-tanda mampu berangkat haji belum muncul juga.

"Pak Kyai saya sudah ngamalin perintah kyai, baca surat al ikhlas dan surat yasin selama tiga tahun kok belum juga di panggil ke baitulloh" tanya si murid.
"Oh ya ana lupa, disamping surat al ihklas dan surat yasin, ente kudu punya surat tanah, buat ongkos naik haji"
"Maksudnya surat tanah gimana pak Kyai? tanya murid bingung.

"Ente kan pegi haji butuh ongkos gede, kalau paket surat yasin sama al ikhlas kagak bisa dijual, kalau ente punya surat tanah dan tanahnya ada kan bisa dijual buat bayar ongkosnya gitu loh"
"Lah kalau saya punya surat tanah mah, dari dulu juga udah bisa berangkat haji pak kyai, kagak perlu ngamalin perintah kyai" Kata murid sewot
"Nah itu ente paham" Jawab kyai santai

Buat orang yang tidak suka humor dan hidupnya kebangetan serius dalam hal beragama bisa jadi cerita diatas bikin tersinggung, Ayat Quran kok di bikin humor.
Kekuatan dakwah kultural nahdiyin adalah humor, para ustadz NU sering menjadikan humor sebagai bahan untuk menjelaskan ajaran agama, saya bisa betah dengar ceramah penuh guyon cerdas para ustadz nahdiyin di kampung, sangat membumi, inspiratif dan tepat sasaran.

Gus Dur contoh Kyai dengan daya humor luar biasa, tulisan-tulisan Gus Dur di kolom majalah tempo dan dibukukan dengan judul Melawan Melalui Lelucon, menggambarkan betapa luasnya wawasan Gus Dur, ditulis dengan gaya ringan, segar, mengalir dan dibumbui humor tingkat tinggi, Masalah yang berat ditulisnya dengan gaya yang ringan.
Saking cintanya pada humor, Gus Dur sampai memberi kata pengantar sebuah buku homor yang sempat meledak saat itu Mati Ketawa Cara Rusia, saya sudah membaca dua buku ini, ngikik habis sambil mengagumi betapa memang Gus Dur wawasannya luar biasa dan mencerahkan

Rombongan sebelah terkadang kebangetan serius dalam beragama, mereka telah merubah islam yang rahmatan lil alamin menjadi ajaran sangat serius tanpa unsur humor, gaya ceramah ustadz kudu lurus, fokus, serius tanpa guyon, pendengarnya pun disuruh nyimak dengan tajim, buat mereka guyon tidak perlu, agama itu serius bukan dijadikan humor apalagi bahan tertawaan.

Maka ketika seorang ustadz, membuat guyon tentang Berat Badan 55 kg sebagai ciri wanita soleha sambil membawa-bawa nama Siti Aisyah istri Rosul sebagai wanita gaul, lewat sebuah video pendek yg sudah dipotong, mereka langsung kesel.

Istri Nabi kok di buat guyon, terus marahlah mereka, sebagaimana biasa ketika mereka marah, ya gitu lah langsung menghakimi dengan seribu dalil sunnah, seakan sang ustadz mempunyai dosa sangat besar, klaimnya selalu merasa paling benar sendiri yang lain ngontrak.


Bahkan mereka sudah membuat video potongan ceramah-ceramah ustadz itu, dengan durasi panjang dirangkai jadi satu isinya tentang kesesatan sang ustadz, terus ditulis caption Pelecehan - pelecehan Hanan Attaki terhadap Syariat Islam, sambil menyeru mari viralkan video ini, semoga Hanan Attaki meminta maaf dan rujuk kepada manhaj yang benar dalam berdakwah, sereem

Faktanya warga Nahdiyin kultural lebih asyik denger ceramah yang guyon ketimbang ceramah lurus, kata tetangga saya asyik denger ceramah ustadz ngilangin stress dan bisa fun
Anak muda mau mendekati agama dengan cara dibawa fun penuh ceria, lewat dakwah dengan dibumbui humor oleh Ustadz Hanan Attaki, pengikutnya ratusan ribu orang, kalau tuh bocah suruh denger ceramah ustadz tauhid yang monoton dan membosankan, pasti mereka kabur atau main hp sendirian.

Hidup udah sulit dengan kondisi ekonomi terjepit, malah dibikin stres denger ceramah lurus yang hoby membidahkan dan menyalahkan pihak lain atas nama dakwah tauhid.
sementara anak muda yang sudah nemu sosok ustadz gaul seperti Hanan Attaki yang bisa menyampaikan agama sesuai dengan gaya mereka, akan dibikin kecewa mana kalah tokoh idolannya dibully dengan dalih jauh dari dakwah tauhid, kalau semua hal kudu sama dengan penganut "dakwah tauhid" makin jauh saja tuh ummat dari agamanya.

Pantas saja NU menjadi besar dan menjadi organisasi berwibawa, mereka mampu mengakomodir keberagamaan masyarakat bawah dengan ceramah penuh guyon, buat Kyai kampung yang kebanyakan NU kultural, dakwah dengan selipan humor jauh lebih natural, cair, tanpa sekat dan kastanisasi antara guru dan murid.

Makanya saya terkadang bikin status guyon, tulisan guyon, sampai gambar guyon, buat ngilangin stres dan fun, bermedsos ria itu ibarat iklan Tempo ; jujur, jernih, jenaka pun bisa. bisa dibikin sik asik saja, jangan terlalu serius.
Salah satu mentor bisnis saya Mr Ato Sunarto bilang bisnis itu harus fun, cara fun yang paling asyik itu ya guyon dengan teman bisnis, dalam suasana fun itulah otak menjadi rilek, mudah menyerap ilmu, menciptakan ide dan membuat langkah taktis.

Mentor bisnis saya yang lain Mustofa Romdloni malah bikin status di medsos kebanyakan suka guyon, dikomentarin temen-temen TDA dengan nada guyon, tapi perusahaan miliknya baru diakusisi sebuah perusahaan multi Nasional asal Jepang, mampu menggerakan kapital perusahaan di bursa saham dengan nilai trilyunan

Lewat fun dan humor, teman-teman menjalankan bisnis, kalau kumpul selalu fun penuh guyon, alhamdulillah bisnisnya pada lancar, produk makin di kenal, pendapatan lumayan
Jadi yuk kita bikin fun hidup ini dengan bumbu guyon, Gus Dur yang jenaka saja bisa jadi presiden, ente yang kebangetan serius udah jadi apa?

Selasa, 10 Juli 2018

Video


 Kita hidup dimana setiap momen bisa diabadikan dalam bentuk photo dan video dengan harga sangat murah, kalau seandainya teknologi hp tidak ada camera dan video, maka teramat mahal mengabadikan sebuah moment seperti zaman photo dengan film negatif ala fuji color film atau kodak.

Dulu untuk merekam sebuah moment kita harus membeli film negatif, terus dicetak dalam kertas dengan harga saat itu bisa mencapai 100 ribuan, sekarang dengan hp 1 jutaan sudah bisa merekam setiap moment hidup kita.

Ketika photo dan video mudah dibuat ditambah dengan narasi musik yang juga gampang diutak atik sehingga merubah menjadi audio visual maka generasi masa kini menjadi malas membaca.

Sering dalam membuat status yang panjang mereka langsung coment panjang banget, malas bacanya.

Dunia sudah berubah, era tulisan berakhir, era photo juga meredup kini era video mulai mendominasi, maka media promo pun ber ganti dari era tulisan ke video.

Alhamdulillah bandeng rorod punya video profesional yang dibuat dengan serius oleh pihak televisi yang meliput di bandeng rorod, sudah 6 video yang dibuat dan di unggah di youtube.

Sehingga setiap orang yang mencari bandeng rorod, mengajak kerjasama atau ingin tahu proses produksi bandeng rorod, tinggal saya minta silahkan menonton ptofile bandeng rorod di youtube

Setelah melihat biasanya pembeli atau para pihak yang mau kerjasama akan langsung ok, karena memang videonya bagus, lengkap memuat profile saya dan proses produksi bandeng rorod.

Manfaat luputan TV seperti itu, tidak perlu capek menjelasan, costumer bisa didapat, orang nenjadi yakin ketika produk kita diliput media televisi.

Senin, 09 Juli 2018

Surat Terbuka Buat Kang Emil


Kang Emil, aye orang Bekasi keturunan Betawi, aye ucapin selamet atas terpilihnya Akang bersama pasangan Kang Uu sebagai Guberbur dan Wakil Gubernur Propinsi Jawa Barat Periode 2018-2023, berdasarkan hasil Pleno KPU Jawa Barat kemarin, Semoga kepemimpinan Akang amanah dan membawa barokah buat rakyat Jawa Barat.


Terus terang Kang, Pilkada lalu aye kagak milih akang, aye memilih pasangan asyik, tapi jagoan aye kalah, kecewa sih, tapi buat aye mah kalah atau menang dalam kompetisi demokrasi itu mah biasa, kagak mutungan aye mah orangnya.

Aye menghormati hasil, saat proses pilkada pada emosi itu mah biasa, seperti layaknya nonton piala dunia suka kebawa emosi kalo jagoan kita kalah, pas hasil udah ditetepin ya kudu diterima, kita guyub lagi dah, makanya sebagai wujud sportipitas, aye ucapan sekali lagi selamat dan sukses buat Akang.

Aye akan tetap memanggil Akang dan pasangan Akang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar - Bukan dengan sebutan Gabener dan Wagabener - sebagai bukti penghormatan aye kepada Akang dan kepada masyarakat yang memilih Akang.

Nih Aye kasih tahu dari jauh-jauh hari, aye tidak akan mengirim karangan bunga dengan ucapan yang aneh-aneh buat Akang saat pelantikan nanti, disamping kagak gableg duit, aye pikir itu tidak penting dan bekesan tidak terima kekalahan, yang pasti habis dilantik Akang segera begawe dah untuk pembangunan Jawa Barat yang lebih sejahtera.

Tugas Akang sungguh berat, terutama bidang mengentaskan jomblo di Jawa Barat, aye yakin jumlahnya gede bangat di banding saat Akang memimpin Kota Bandung.
Jawa Barat penduduknya lebih dari 30 juta, pertumbahan jomblo secara statistik sangat besar, mungkin sebesar kenaikan dolar atas rupiah saat ini, aye menantikan program kreatif Akang menuntaskan para jomblowan-jomblowati agar segera menikah.

Tapi Kang, aye jangan dimasukin bagian program pengentasan jomblo, aye udah mantan jomblo, bisa di dodog aye sama bini kalo masih ngaku jomblo.
Yakin juga Akang kagak bakalan mengaku jomblo juga kan? wah kalau masih mengaku jomblo akang bakal dikremes dan digeprek sama si boto Cinta (bukti photo akan tidak jomblo terlampir, saya ambil dari fb akang bersama si cinta)

Oh ya mohon maaf..aye kagak hapal tanggal ulang taun Akang, boro-boro ngapalin ulang taun orang lain, HUT diri sendiri aja sering kelewat, orang Betawi mah jarang ngerayaain ulang tahun, kagak urup kita pake tiup-tiup lilin, aye kenal ulang tahun pas ada FB, itu juga yg ngasih tahu temen, aye yakin juga pendukung akang jarang yang hapal hari ulang tahun Akang.

Nanti pas Akang ulang tahun, aye yakin sih twitter tidak bakalan dipenuhi tagar #selamatulangtahunakang dengan puja-puji berlebihan dari pendukung akang hingga jadi treding topik, pendukung kamar sebelah ampe waya gini belum juga kelar dari mupon pilkada setahun lalu, dengan selalu muja-muji junjungannya di hari ulang tahunnya.

Disikapi wajar saja HUT nya Akang ya, toh tanpa ucapan berlebihan kalau akang mampu mensejahterakan rakyat Jawa Barat akan #tetapbertjahaya, seperti terangnya mentari di siang bolong, tapi kalau aye inget pasti kang aye turut ngucapin HUT Akang.

Aye berharap akang mengayomi semua rakyat Jawa Barat baik yg memilih ataupun kagak, jaga kata-kata Akang, jangan sekata-katanya agar tidak ada yang tersinggung, jangan bikin omongan yang bisa bikin orang wafer eh maaf baper, tutur kata pemimpin yang asal jeplak, bakal tidak disukai rakyatnya, inget dah tetangga sebelah kalo ngomong asal jeplak, berakhir di penjara kesian tuh bocah.
Aye sih yakin Akang mah tetap istiqomah sebagai muslim, apalagi Akang keturan Ulama, aye yakin seyakin-yakinnya umat muslim terjaga aman di bawah pimpinan Akang.

Terakhir nih Kang, harapan aye Akang tetap menghargai kerja pemimpin sebelumnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, jangan ujub merasa paling hebat, ketika ada kekurangan melempar kesalahan pada pemimpin sebelumnya.

Jangan juga ketika Akang punya karya monumental seakan itu dunia milik Akang yang lain kagak mampu bikin, diatas langit ada langit, setiap orang punya karya monumental dan bisa memberi jasa kepada negeri ini.

Akang enggak perlu membalas surat aye, seperti akang cepat menanggapi kasus seorang guru yang sekota dengan aye di Bekasi, konon kabarnya tuh guru dipecat gara-gara mendukung Akang, saya mah tahu diri, apalagi bukan pendukung, surat aye kagak bakalan spiral kayak kasus ibu guru itu.
Udah dulu ya Kang surat aye ini, kapan waktu akang ke Bekasi, mampir dah ke toko aye, nanti
 aye bekelin Bandeng Rorod Oleh-oleh Khas Bekasi buatan aye yang udah kesohor selebar jagat, eh buset ngiklan juga aye hahaha

Salam sama si Boto Cinta ya Kang.
NB : Photo Copy paste dari facebook akang

Sabtu, 07 Juli 2018

Amien Rais Vokalis Sejati.


Disaat Orde Baru masih kuat mencekram dan para aktivis banyak yang tiarap, Amien Rais sudah melontarkan ide sangat tabu "suksesi kekuasaan (pergantian presiden)" padahal waktu itu Amien "dianggap" sebagian pihak yang deket dengan pusat kekuasaan, karena menjadi pengurus Dewan Pakar ICMI, sebuah organisasi yang dibidani kelahirannya oleh B.J. Habibie anak Emas Soeharto.

Namun ide suksesi Amien bak bolah salju berlahan tapi pasti, mendapat simpati luas hingga puncaknya Mei 1998, Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun, seolah nyaris tak tergantikan akhirnya tumbang, Amien Rais yang pertama kali melontarkan ide dan memimpin perlawanan terhada Orba mendapat julukan Bapak Reformasi.

Bukan berarti Soeharto tidak berupaya membungkam Amien, pernah suatu ketika seorang jaksa mau menangkap Amien, namun kedudukan Amien Rais pada waktu yang mengemban amanah sebagai Ketua Umum Muhamamadiyah ormas Islam terbesar Indonesia dengan Jutaan pengikut membuat jaksa kecut dan tidak berani menangkap Amien Rais.

Pasca Orba runtuh Amien mengawal reformasi, sebagai ketua MPR Amien berperan besar melakukan amandemen UUD 45, salah satu hasil Amandemen itu adalah pemilihan Secara langsung Presiden oleh rakyat, sehingga semua orang bisa memilih langsung pemimpinnya tanpa melalui perwakilan, SBY dan Jokowi adalah presiden pilihan rakyat langsung hasil Amandemen UUD 45.

Meski menjabat ketua MPR dan masuk dalam sistem, Amien tetap vokal, mengkritisi semua kebijakan pemerintan dan tidak segan Mengkritik Kebijakan Gus Dur presiden waktu itu yang diusungnya, puncaknya Gus Dur pun digusur sebagai presiden karena dianggap telah menyimpang, lalu mengangkat Megawati sebagai Presiden.

Di erah SBY, Amien Rais tetap menjadi vokalis sejati, kritis, terbuka dan sering dianggap frontal dalam mensikapi keadaan negeri, maka jangan heran pula kalau di era Jokowi, Amien juga vokal, kritiknya bisa membuat kuping penguasa dan pengikutnya merah.

Jadi kalau yang kupingnya tipis dan terbiasa di puja puji oleh pengikutnya, pasti akan marah manakala Amien mengkritik tanpa tendeng aling-aling. Memang begitulah tipikal Amien jadi tidak heran, kritikan Amien sering membuat pihak lain meradang.
Pernah di musim kampanye Pilpres, saat Amien berlaga, ada yg mencoba menuduh Amien Korupsi, lalu Amien mengkick presiden yang berkuasa saat itu SBY, ujungnya SBY minta bertemu dan tuduhan terhadap Amien menguap.

Di era sekarang ini, jaksa KPK di salah satu surat dakwaan "menuduh" Amien kecipratan duit Alkes lewat Sutrisno Bachir, Amien langsung buat serangan balik mendatangi KPK melalui Hanafi dan Drajat Wibowo, Amien menantang KPK membuktikan tuduhannya, akhirnya drama berakhir tuduhan KPK tidak terbukti, lewat keputusan hakim tipikor Amien dinyatakan bersih.

Takutkah Amien Rais dilaporkan polisi? Waktu Orde Baru yang otoriter, dengan kekuasaan penuh, dimana saat itu semua tunduk di tangan Soeharto, Amien Rais tetep berani, apalagi di era keterbukaan saat ini, Seorang Amien Rais urat takutnya sudah mati, hanya satu yang ditakutin Amien Rais yaitu Allah SWT.

Jadi kalau "bocah ledok" yang tidak jelas asal kiprahnya ngelaporin Amien Rais ke polisi dengan tuduhan ujaran kebencian, haqqul yakin polisi amat sangat berhati-hati meneruskan.

Era Orde Baru saja semua "aparat ngeri" menghadapi Amien Rais, apalagi saat ini, Amien Rais sudah menjadi tokoh berkelas internasional dan oposan mumpuni yang menjadi penasehat alumni 212, yakin kader PAN, Muhammadiyah, alumni 212 dan jutaan umat Islam tidak akan diam, bahkan bisa lebih besar dari massa 212, akan turun manakala ceramah Amien Rais di "kriminalisasi".

Polisi boleh saja berani menetapkan oposan seperti Sri Bintang, Rachmawati, Ratna Sarumpaet sebagai tersangka makar karena pengikutnya tidak seberapa, namun orang sekaliber Amien Rais yang pengagumnya di negeri mencapai jutaan orang, polisi harus mikir seribu kali

Pemerintah juga berhitung besar menghadapi Amien Rais, apalagi di tahun politik, tidak mungkin pemerintah melakukan tindakan bunuh diri menjadikan Amien sebagai target, disaat elektabilitas Presiden saat ini sangat rendah dan ummat islam banyak kecewa, menjadikan Amien sebagai tersangka bisa blunder besar yang dapat menyulitkan pemerintah. Menghadapi Seorang Habib Rizhiq saja sudah kacah beliau, apalagi seorang Amien Rais, Berani coba? Monggo.

Satu-satunya cara membungkan Amien adalah lewat assasint carakter media utama yang saat ini banyak kena penyakit sariawan dan kehilangan daya kritis, lewat tulisan yang kurang berimbang terhadap suara kritis, media telah berubah menjadi pendukung rezim.

Namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media sudah rendah, jadi berita yang di buat mereka hanya angin lalu, masyarakat kini lebih percaya pada media yg mereka ciptakan sendiri melalui media sosial, jadi tidak ada manfaat merusak citra Amien Rais melalui media utama.

Kalau kau pikir dengan melaporkan Amien Rais, dia akan diam, sungguh keliru kau, tiada mungkin Amien Rais akan bungkam menghadapi kondisi negeri selamat hayat di kandung badan, Amien akan tetap menjadi Vokalis Sejati, itu mungkin sudah takdirnya Bapak Reformasi.

Menjadi Santri


ini cerita anekdot seorang pimpinan pondok pesantren.

 Waktu pertama melepas anak nyantri, orang tua bilang, ustadz mohon doanya agar anak saya betah di pesantren bisa menimba ilmu dan jadi anak yang bermanfaat, ustadznya langsung mendoakan

Waktu anak selesai nyantri, orang tua memohon, ustadz tolong dibantu dan didoain anak saya agar betah di rumah, lah kok sesudah nyantri tidak betah di rumah, lebih sering rindu di pesantren.
ustadnya bingung mendoakan hahaha

Buat yang sedih melepas anaknya nyantri akan merasakan hal diatas, saat pertama berpisah dengan anak memang berat, bersliweran di status FB emak-emak soleha yang baper melepas kepergian buah hati menuntut ilmu di pesantren, sedih, khawatir, haru bercampur aduk.

Sedih karena akan berpisah lama bisa tiga atau enam tahun, khawatir karena anak dianggap masih terlalu kecil, belum mandiri, biasa dilayani, kini harus bisa menjalani kehidupan secara mandiri, haru biru pertama kali merasakan betapa berpisah dengan anak dalam waktu lama membawa kesedihan mendalam.

itulah yang saya rasakan juga waktu anak saya nyantri, punya anak cuma dua dan dua-duanya nyantri, ketika anak pertama nyantri saya berusaha menahan air mata perpisahan, ibunya mah sudah mewek, sedangkan anaknya dengan wajah melas melepas kepergian saya, saat mau pulang dari pesantren.

Saya pernah tanya ke anak, waktu itu aa sedih nggak? ya sedih lah, bukan cuma aa semua di kamar menahan sedih, karena tidak tahan akhirnya meledak, mereka semua nangis berjamaah hahaha, kata anak saya nangis berjamaah itu ritual tahunan santri baru.

Anak saya yang perempuan type pendiam, tidak banyak omong, waktu seminggu pertama tegar, minggu berikutnya mulai bawel, tidak ngomong minta pulang, tapi ingin ditemenin terus di pesantren

Saya akhirnya memutuskan menginap tiga hari berturut-turut, minggu berikutnya bawel lagi akhirnya bolak balik nemenin si cantik menempuh jarak lebih dari 150 km Bekasi-Lebak di Pesantren La Tansa.

Alhamdulillah anaknya mulai betah, jelang semester awal, sudah tidak bawel lagi, jadwal kunjungan bisa diatur sebulan sekali.
Ketika sudah nyantri lewati tahun pertama mereka malah enjoy, tidak ada keluhan bahkan menjadi teramat mandiri, jarang nelepon atau kasih kabar, suka gemes, saat saya kunjungan, saya protes ke anak-anak kamu nggak kangen sama ayah-ibu? dengan nyantai bilang enggak, kadang kangen tapi males nelepon karena antri.

Mereka sudah teramat betah dan nyaman di pesantren, hingga saat liburan tidak betah terlalu lama di rumah karena tidak ada kegiatan, mereka ingin cepat libur selesai balik ke pesantren.

Anak saya yang pertama dengan bangga bilang, kalau udah lulus mau ngabdi dipesantren, lah nyantri 7 tahun ditambah ngabdi 2 tahun, 9 tahun berpisah, saya langsung bilang nggak usah ngabdi di pesantren ya, di masyarakat saja.

Mengapa mau ngabdi? itu menunjukan pesantren sudah menjadi rumah pertama mereka, karena di pesantren semua mereka dapat dari mulai ilmu, keterampilan, praktik keagamaan sampai pertemanan sejati, karena mereka berinteraksi satu sama lain selama 24 jam.

Jadi waspadalah buat emak-emak yg melepas anaknya nyantri, tahun pertama bolehlah sedih, tapi selanjutnya jangan kaget kalau mereka lebih betah di pesantren ketimbang di rumah.

Note : Photo waktu kelulusan anak saya di pesantren La Tansa