Arsip Blog

Senin, 30 Juli 2018

Pegawai-Penjudi-Pengusaha

Pegawai :
Tahu dan ngerti perhitungan
takut mengambil resiko

Penjudi :
Tidak punya perhitungan
berani mengambil resiko

Pengusaha:
Punya Perhitungan
Berani ambil resiko

Kata kuncinya berhitung dan resiko, pegawai terutama yang alumni sekolah bisnis atau jurusan ekonomi, pandai membuat analisa bisnis, berbagai rumus keuangan mereka paham, kalau diminta membuat plan bisnis pasti jago, kekuranggannya cuma satu tidak berani mengambil resiko.

Apalagi yang sudah di zona nyaman, mendapat posisi bagus, dengan fasilitas yang mentereng, pastinya tidak siap masuk dunia bisnis yang penuh resiko dan tantangan.

Penjudi berani ambil resiko namun tidak punya perhitungan, tidak ada analisa dalam mengambil keputusan, jika sekiranya kartu bagus, uang ditangan tidak ada, meminjam pun dilakonin, kartu dibanting untuk meraih kemenangan, hasilnya ya bisa menang juga bisa bangkrut.

Pengusaha punya perhitungan, walaupun perhitungannya tidak seruwet pegawai alumni universitas program bisnis, intiusi, pengalaman dan juga kemampuan menganalisa, menjadikanya berani mengambil resiko, hasilnya ya mirip penjudi bisa menang juga bisa bangkrut.

Jadi pengusaha itu terkadang mirip penjudi, melakukan sesuatu yg sulit ditebak hasilnya, bedanya penjudi melakukan sesuatu yang haram dan dilarang, pengusaha tentu saja halalan toyyibah, Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Jadi buat pegawai yang mau resign dan ingin berbisnis, beranikah mengambil resiko? kalau tidak punya nyali lebih asyiik jadi pegawai, nyaman, gaji bulanan pasti, tapi ingat ada resiko juga, kalau perusahaan bangkrut jadi pengangguran juga hahaha

Kalau saya sih lebih asyik menjadi pebisnis, uji nyali setiap hari memacu adrenalin melawan ketidak pastian, bisnis itu asyiknya ketika berproses dan bertumbuh, nikmatnya ketika sampai di puncak pemandangan sungguh mengasyikan.

Jadi mau jadi pegawai, penjudi atau pengusaha? pilihan ada pada anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar