Arsip Blog

Minggu, 27 Agustus 2017

Dari Bekasi Untuk Indonesia


Tulisan Si Cantik  Yesi Herawati
Dimuat Dalam Buku
Langkah Jitu Jadi
 Womenpreneur Sukse
Berawal dari kegalauan emak-emak ketika anak-anak sudah mulai mandiri dan punya waktu luang banyak, ingin punya penghasilan sendiri dengan  bekerja kembali di luar rumah tidak mendapatkan izin dari bapaknya anak-anak.  Mulailah disela-sela waktu mengantar jemput anak-anak saya berjualan, berdagang apa saja dengan mengambil produk dari teman-teman saya sendiri. Istilah saya adalah Marketing alias makelar everythink. Akhirnya di Tahun 2004 saya mendapatkan tawaran untuk mengelola kantin sekolah ditempat ayah saya mengajar.  Mulailah debut saya sebagai ibu kantin dengan menjual berbagai makanan mulai menu sarapan seperti nasi uduk, nasi goreng, mie goreng, soto ayam hingga jajanan.


6 tahun saya menjalani itu tanpa ada perkembangan. Tanpa ada tantangan. Karna konsumen saya yang itu-itu saja dan segitu-segitu saja. Hingga akhirnya di akhir tahun 2010 saya dengan memanfaatkan garasi dan teras rumah. Dan juga karena saya suka memasak akhirnya  Saya dan Suami yang asli Betawi Bekasi akhirnya membuka Rumah Makan Betawi, yang menjual aneka makanan betawi khas Bekasi seperti Sayur Gabus pucung, pecak lele dan semur jengkol. Untuk membedakan dengan rumah makan betawi lainnya saya menyediakan Bandeng Rorod.


Sekilas tentang Bandeng Rorod, nama ini ibu mertua saya yang mencetuskan dengan arti dirorod atau ditarik dengan paksa dalam bahasa betawi. Saya belajar membuat bandeng rorod ini dari ibu mertua. Awalnya dari keterpaksaan saya sebagai menantu, hingga akhirnya justru saya mahir membuat makanan ini. Karena ternyata ini menjadi makanan favorit anak-anak saya. mulanya jika mau membuat makanan ini saya menawarkan ke teman-teman barangkali ada yang mau ikutan di buatkan, dan alhamdulillah responnya selalu positif, karena waktu itu untuk membuat makanan ini sedikit ataupun banyak capeknya sama karena memang dalam mengerjakannya butuh kesabaran ekstra, karena harus dipilih satu persatu duri bandeng  yang ratusan itu secara manual.

Justru respon pengunjung Rumah makan saya lebih banyak ke Bandeng Rorod ini, karena nama yang unik membuat orang penasaran. Hingga  saya menutup rumah makan dan hanya focus berjualan Bandeng Rorod di tahun 2011.


Bandeng Rorod ini adalah Makanan Khas Bekasi, untuk itu sebagai orang Bekasi kami mempunyai mimpi menjadikan Bandeng rorod sebagai Oleh-oleh Khas bekasi. Karena memang sebelumnya orang suka bingung oleh-oleh bekasi itu apa. Tidak seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Karena untuk orang bekasi asli sendiri yang suku asli nya adalah Betawi Bandeng adalah makanan istimewa yang harus selalu ada dalam acara-acara khusus seperti Lebaran, hajatan dan selalu menjadi buah tangan istimewa yang harus selalu di bawa.


Konsep awal penjualan bandeng rorod adalah memiliki gerai-gerai siap saji seperti Sabana, dengan konsep kemitraan di pusat-pusat keramaian. Tapi  untuk itu calon mitra harus mengeluarkan modal yang cukup lumayan besar. Hingga akhirnya kami mengubah konsep dengan sistem reseller atau keagenan. Sistem ini memudahkan orang terutama Ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan dengan modal kecil dan memanfaatkan frezer atau lemari es yang rata-rata mereka miliki. Dan konsep penjualan barang pun berubah, yang tadinya siap saji, menjadi makanan beku/frozzen food.


Daya tarik produk kami adalah nama unik,  Bandeng Rorod Oleh-oleh Khas Bekasi, Bandengnya orang bekasi selalu membuat orang penasaran dan kemudian bertanya tentang produk kami. Kami menjaring reseller melalui Pameran dan Bazar-bazar yang kami ikuti. Dan 2 tahun terakhir kami juga sudah mulai dengan sistem penjualan Online, promosi melalui website, yang paling utama dan yang paling mudah dijangkau adalah melalui Sosial Media seperti facebook dan Instagram.


Menjalani bisnis ini membuat saya bisa bertemua banyak orang, dan harus terus membuka diri tentunya. Banyak hal yang saya dapatkan. Karena kami menjalani bisnis ini memang tidak memiliki pengetahuan apa pun dalam artian kami belajar sambil berjalan. Rintangan-rintangan yang kami hadapi membuat kami semakin kreatif mencari solusi. Dan ilmu-ilmu baru selalu kami dapatkan seiring kami menjalankan bisnis ini. Contohnya saya memiliki pengalaman yang paling berkeasan yaitu ketika tiba-tiba ada konsumen yang memesan sebanyak 200 pack, sementara proses produksi masih benar-benar manual, sehingga saya mengerjakan pesanan ini selama 3 hari 3 malam dnegan 1 orang karyawan serta mengajak ibu, tante dan adik. Dan setelah itu saya pun sakit selama 1 minggu.


Itu yang membuat kami berfikir untuk mencari solusi bagaimana agar proses produksi berjalan dengan mudah. Hingga akhirnya kami pun menemukan mesin pemisah duri dengan nama “Suritech” buatan IPB Bogor. Dengan mesin inilah proses produksi menjadi lebih mudah. Dan karena mesin ini pula di tahun 2012 kami bisa mengikuti sebuah Pameran tinggkat nasional yaitu Agrinex Expo 2012. Saya yang tadinya selalu kagum dengan orang-orang yang bisa menjadi peserta pameran-pameran besar ( karena kami saya dan suami senang mengunjungi berbagai macam pameran) akhirnya bisa menjadi salah satu diantara mereka, ibarat mimpi menjadi nyata.


Kendala terbesar dari usaha kecil adalah kemampuan manajemen yang belum benar. Untuk itu saya terus belajar dan belajar, dengan masuk berbagai komunitas bisnis, berbagi pengalaman dengan orang-orang yang usahanya lebih maju dan tidak lupa berbagi ilmu yang saya miliki dengan orang lain. Karena dengan begitu kadang ide dan solusi yang kita cari dari permasalahan yang kita hadapi kadang muncul begitu saja dari orang-orang sekitar kita.


Anak-anak adalah selalu menjadi sumber inspirasi saya, karena mereka lah yang memberi saya kekuatan lebih untuk berusaha. Senyum merekaselalu menjadi obat yang paling mujarab ketika mood sedang benar-benar drop. Membayangkan mereka menggapai impian mereka dengan hasil kerja keras kami. Membayangkan bahwa bisnis ini kelak saya wariskan kepada mereka.
Karena ternyata dengan berwirausaha kita bisa mengatur waktu kita sendiri untuk keluarga terutama anak-anak, bahkan saya seringkali melibatkan anak-anak saya yang muali besar untuk terlibat dalam usaha ini, di muali dari hal-hal yang ringan-ringan. Dan karena saya melakukannya di rumah anak-anak bisa melihat bagaimana cara orangtua mereka bekerja dan mendapatkan uang.
Untuk tenaga kerja saya memanfaatkan ibu rumah tangga di sekitar lingkugan saya tinggal, yang membutuhkan penghasilan tambahan untuk keluarga.  Dengan pendekatan kekeluargaan.


Seiring berjalannya waktu usaha ini semakin besar dan semakin di kenal, dengan nama yang unik ini membuat usaha kami akhirnya masuk di berbagai media, baik media cetak, Radio maupun media televisi dan Menjadi nara sumber di berbagai pelatihan kewirausahaan. Serta  bisa berbagi dengan banyak orang . Menjadi salah satu pemenang di Acara Inspiring Womanpreneur yang diadakan oleh komunitas  Womanpreneur Community adalah titik awal saya memenangkan  perlawanan terhadap  diri sendiri, melawan segala ketidak percayaan diri, dan keyakian akan kemampuan yang dimiliki. sehingga membuka pemikiran saya untuk terus belajar menjadi lebih baik.


Dengan pengetahuan dan kemampuan diri yang terus bertambah artinya membuat usaha ini pun semakin bertambah kemajuan baik dalam pengelolaan manajemen,baik ditingkat produksi dan pemasaran,  semakin bertambah dikenal, bertambah reseller dan konsumen dan otomatis menambah juga omset penjualan. Di tahun ke-5 ini Alhamdulillah omset kami bisa mencapai 30 jutaan perbulan.

Di zaman ini ketika orang mulai menginginkan sesuatu yang praktis dalam hal apapun, juga dalam hal makanan serta pengetahuan orang terhadap makanan sehat juga semakin bertambah, saya yakin bisnis ini ke depannya akan terus berkembang. Dan mimpi saya adalah Reseller Bandeng Rorod tersebar di seluruh Indonesia juga Bandeng Rorod mampu bersaing di pasar-rasar retail moderen. Sehingga mewujudkan impian saya menjadikan Bandeng Rorod sebagai Icon Bekasi yang terkenal keseluruh penjuru negeri. Sehingga ketika ada orang bertanya  apa oleh-oleh Bekasi ..? Jawabannya adalah Bandeng Rorod.

Pesan saya kepada sahabat-sahabat wanita yang ingin memulai usaha mulailah gali potensi diri, mualilah dari apa yang kita suka, dari apa yang kita bisa, mulailah dari yang kecil, jangan tiba-tiba ingin jadi besar, nikmati proses tahap demi tahap. Belajar terus kepada siapa saja. Dan yang palinng penting adalah Focus... focus... dan focus...


 Yakin Usaha Sampai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar