Tulisan Si Cantik Yesi Herawati
Dimuat Dalam Buku
Langkah Jitu Jadi
Womenpreneur Sukse
|
Berawal dari kegalauan emak-emak ketika anak-anak sudah mulai
mandiri dan punya waktu luang banyak, ingin punya penghasilan sendiri dengan bekerja kembali di luar rumah tidak
mendapatkan izin dari bapaknya anak-anak. Mulailah disela-sela waktu mengantar jemput
anak-anak saya berjualan, berdagang apa saja dengan mengambil produk dari
teman-teman saya sendiri. Istilah saya adalah Marketing alias makelar everythink.
Akhirnya di Tahun 2004 saya mendapatkan tawaran untuk mengelola kantin sekolah
ditempat ayah saya mengajar. Mulailah
debut saya sebagai ibu kantin dengan menjual berbagai makanan mulai menu sarapan
seperti nasi uduk, nasi goreng, mie goreng, soto ayam hingga jajanan.
6 tahun saya menjalani itu tanpa ada perkembangan. Tanpa ada
tantangan. Karna konsumen saya yang itu-itu saja dan segitu-segitu saja. Hingga
akhirnya di akhir tahun 2010 saya dengan memanfaatkan garasi dan teras rumah.
Dan juga karena saya suka memasak akhirnya
Saya dan Suami yang asli Betawi Bekasi akhirnya membuka Rumah Makan
Betawi, yang menjual aneka makanan betawi khas Bekasi seperti Sayur Gabus
pucung, pecak lele dan semur jengkol. Untuk membedakan dengan rumah makan
betawi lainnya saya menyediakan Bandeng Rorod.
Sekilas tentang Bandeng Rorod, nama ini ibu mertua saya yang
mencetuskan dengan arti dirorod atau ditarik dengan paksa dalam bahasa betawi.
Saya belajar membuat bandeng rorod ini dari ibu mertua. Awalnya dari
keterpaksaan saya sebagai menantu, hingga akhirnya justru saya mahir membuat
makanan ini. Karena ternyata ini menjadi makanan favorit anak-anak saya.
mulanya jika mau membuat makanan ini saya menawarkan ke teman-teman barangkali
ada yang mau ikutan di buatkan, dan alhamdulillah responnya selalu positif,
karena waktu itu untuk membuat makanan ini sedikit ataupun banyak capeknya sama
karena memang dalam mengerjakannya butuh kesabaran ekstra, karena harus dipilih
satu persatu duri bandeng yang ratusan
itu secara manual.
Justru respon pengunjung Rumah makan saya lebih banyak ke
Bandeng Rorod ini, karena nama yang unik membuat orang penasaran. Hingga saya menutup rumah makan dan hanya focus
berjualan Bandeng Rorod di tahun 2011.
Bandeng Rorod ini adalah Makanan Khas Bekasi, untuk itu
sebagai orang Bekasi kami mempunyai mimpi menjadikan Bandeng rorod sebagai
Oleh-oleh Khas bekasi. Karena memang sebelumnya orang suka bingung oleh-oleh
bekasi itu apa. Tidak seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Karena untuk
orang bekasi asli sendiri yang suku asli nya adalah Betawi Bandeng adalah
makanan istimewa yang harus selalu ada dalam acara-acara khusus seperti
Lebaran, hajatan dan selalu menjadi buah tangan istimewa yang harus selalu di
bawa.
Konsep awal penjualan bandeng rorod adalah memiliki
gerai-gerai siap saji seperti Sabana, dengan konsep kemitraan di pusat-pusat
keramaian. Tapi untuk itu calon mitra
harus mengeluarkan modal yang cukup lumayan besar. Hingga akhirnya kami
mengubah konsep dengan sistem reseller atau keagenan. Sistem ini memudahkan
orang terutama Ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan dengan modal
kecil dan memanfaatkan frezer atau lemari es yang rata-rata mereka miliki. Dan
konsep penjualan barang pun berubah, yang tadinya siap saji, menjadi makanan
beku/frozzen food.
Daya tarik produk kami adalah nama unik, Bandeng Rorod Oleh-oleh Khas Bekasi,
Bandengnya orang bekasi selalu membuat orang penasaran dan kemudian bertanya
tentang produk kami. Kami menjaring reseller melalui Pameran dan Bazar-bazar
yang kami ikuti. Dan 2 tahun terakhir kami juga sudah mulai dengan sistem
penjualan Online, promosi melalui website, yang paling utama dan yang paling
mudah dijangkau adalah melalui Sosial Media seperti facebook dan Instagram.
Menjalani bisnis ini membuat saya bisa bertemua banyak orang,
dan harus terus membuka diri tentunya. Banyak hal yang saya dapatkan. Karena
kami menjalani bisnis ini memang tidak memiliki pengetahuan apa pun dalam
artian kami belajar sambil berjalan. Rintangan-rintangan yang kami hadapi membuat
kami semakin kreatif mencari solusi. Dan ilmu-ilmu baru selalu kami dapatkan
seiring kami menjalankan bisnis ini. Contohnya saya memiliki pengalaman yang
paling berkeasan yaitu ketika tiba-tiba ada konsumen yang memesan sebanyak 200
pack, sementara proses produksi masih benar-benar manual, sehingga saya
mengerjakan pesanan ini selama 3 hari 3 malam dnegan 1 orang karyawan serta
mengajak ibu, tante dan adik. Dan setelah itu saya pun sakit selama 1 minggu.
Itu yang membuat kami berfikir untuk mencari solusi bagaimana
agar proses produksi berjalan dengan mudah. Hingga akhirnya kami pun menemukan
mesin pemisah duri dengan nama “Suritech” buatan IPB Bogor. Dengan mesin inilah
proses produksi menjadi lebih mudah. Dan karena mesin ini pula di tahun 2012
kami bisa mengikuti sebuah Pameran tinggkat nasional yaitu Agrinex Expo 2012. Saya
yang tadinya selalu kagum dengan orang-orang yang bisa menjadi peserta
pameran-pameran besar ( karena kami saya dan suami senang mengunjungi berbagai
macam pameran) akhirnya bisa menjadi salah satu diantara mereka, ibarat mimpi
menjadi nyata.
Kendala terbesar dari usaha kecil adalah kemampuan manajemen
yang belum benar. Untuk itu saya terus belajar dan belajar, dengan masuk
berbagai komunitas bisnis, berbagi pengalaman dengan orang-orang yang usahanya
lebih maju dan tidak lupa berbagi ilmu yang saya miliki dengan orang lain.
Karena dengan begitu kadang ide dan solusi yang kita cari dari permasalahan
yang kita hadapi kadang muncul begitu saja dari orang-orang sekitar kita.
Anak-anak adalah selalu menjadi sumber inspirasi saya, karena
mereka lah yang memberi saya kekuatan lebih untuk berusaha. Senyum merekaselalu
menjadi obat yang paling mujarab ketika mood sedang benar-benar drop.
Membayangkan mereka menggapai impian mereka dengan hasil kerja keras kami.
Membayangkan bahwa bisnis ini kelak saya wariskan kepada mereka.
Karena ternyata dengan berwirausaha kita bisa mengatur waktu
kita sendiri untuk keluarga terutama anak-anak, bahkan saya seringkali
melibatkan anak-anak saya yang muali besar untuk terlibat dalam usaha ini, di
muali dari hal-hal yang ringan-ringan. Dan karena saya melakukannya di rumah
anak-anak bisa melihat bagaimana cara orangtua mereka bekerja dan mendapatkan
uang.
Untuk tenaga kerja saya memanfaatkan ibu rumah tangga di
sekitar lingkugan saya tinggal, yang membutuhkan penghasilan tambahan untuk
keluarga. Dengan pendekatan
kekeluargaan.
Seiring berjalannya waktu usaha ini semakin besar dan semakin
di kenal, dengan nama yang unik ini membuat usaha kami akhirnya masuk di berbagai
media, baik media cetak, Radio maupun media televisi dan Menjadi nara sumber di
berbagai pelatihan kewirausahaan. Serta
bisa berbagi dengan banyak orang . Menjadi salah satu pemenang di Acara
Inspiring Womanpreneur yang diadakan oleh komunitas Womanpreneur Community adalah titik awal saya
memenangkan perlawanan terhadap diri sendiri, melawan segala ketidak
percayaan diri, dan keyakian akan kemampuan yang dimiliki. sehingga membuka
pemikiran saya untuk terus belajar menjadi lebih baik.
Dengan pengetahuan dan kemampuan diri yang terus bertambah
artinya membuat usaha ini pun semakin bertambah kemajuan baik dalam pengelolaan
manajemen,baik ditingkat produksi dan pemasaran, semakin bertambah dikenal, bertambah reseller
dan konsumen dan otomatis menambah juga omset penjualan. Di tahun ke-5 ini
Alhamdulillah omset kami bisa mencapai 30 jutaan perbulan.
Di zaman ini ketika orang mulai menginginkan sesuatu yang
praktis dalam hal apapun, juga dalam hal makanan serta pengetahuan orang
terhadap makanan sehat juga semakin bertambah, saya yakin bisnis ini ke
depannya akan terus berkembang. Dan mimpi saya adalah Reseller Bandeng Rorod
tersebar di seluruh Indonesia juga Bandeng Rorod mampu bersaing di pasar-rasar
retail moderen. Sehingga mewujudkan impian saya menjadikan Bandeng Rorod
sebagai Icon Bekasi yang terkenal keseluruh penjuru negeri. Sehingga ketika ada
orang bertanya apa oleh-oleh Bekasi ..?
Jawabannya adalah Bandeng Rorod.
Pesan saya kepada sahabat-sahabat wanita yang ingin memulai
usaha mulailah gali potensi diri, mualilah dari apa yang kita suka, dari apa
yang kita bisa, mulailah dari yang kecil, jangan tiba-tiba ingin jadi besar,
nikmati proses tahap demi tahap. Belajar terus kepada siapa saja. Dan yang
palinng penting adalah Focus... focus... dan focus...
Yakin Usaha Sampai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar