Arsip Blog

Sabtu, 02 Desember 2017

Reuni


Reuni itu berasal dari 2 suku kata, yaitu “Re” yang artinya kembali dan “Uni” yang artinya bersatu. Jadi jika digabung maka bisa diartikan “Kembali Bersatu” . Tujuannya adalah berkumpulnya kembali dengan teman, rekan, saudara, bahkan keluarga yang mungkin sudah lama tidak bertemu.

Makna lama tidak bertemu itu relatif bisa sebulan, setahun, puluhan tahun, jadi reuni itu bukan hanya domain reuni alumni sekolah atau kampus, bisa juga reuni yg lainnya, seperti relawan Jokowi ngadain reuni untuk mengenang kembali perjuangan memenangkan Jokowi di pilpres lalu dan konsolidasi ulang memenangkan lagi Jokowi di 2019.

Agak lucu ketika pejabat setingkat Wiranto mengomentari Reuni 212 di online Detik seperti berikut:
"Wiranto menilai kelompok massa 212 berbeda dengan lulusan sekolah atau kelompok paguyuban yang sifatnya permanen"

"Beda dengan reuni sekolah, reuni universitas, paguyuban-paguyuban apa, dan sebagainya yang bersifat permanen itu saya kira lazim. Tapi kalau ada satu gerakan bersifat temporer situasional kemudian mengadakan reuni dan alasannya saya belum tahu," katanya.

Reuni 212 dibilang tidak lazim karena gerakan temporer, lah kalau reunian relawan Jokowi lazim? dia juga gerakan temporer.

Soal motif reunian ya bisa macem-macem tergantung orang yang mau reunian lah, jangan ditanya motif, selama reuni itu tidak melanggar hukum, tidak melanggar uu ya sah-sah saja orang ngadain reuni.

Terus ada yang bilang reuni 212 bermotif politik! Lah kalaupun bermotif politik emang dilarang? Memangnya yang boleh berpolitik itu partai saja atau aktivis partai saja? Di luar itu tidak boleh? Apakah relawan Jokowi kumpul tidak bermotif politik?

Komentar para pejabat kita itu terkadang lucu dan menjungkirbalikan logika, ketika menanggapi gerakan lawan, mereka suka bermain logika tidak cerdas, dengan argumen ngawur, mereka berpikir seakan rakyat bodoh tidak paham logika berpikir yang runtut dan jelas.

Metro tv dan media utama lainnya menggiring opini kegiatan reuni 212 sebagai kegiatan intoleransi, ah itu mah basi, udah kenyang kita di beri cap intoleransi, anti kebinekaan, anti pancasila, seolah blok ono paling toleran, paling pancasila.

Jadi...
Biarkan mereka menggonggong khafilah 212 tetap berlalu, kalau perlu setiap tahun ada reuni 212, untuk kesatuan umat, dibilang kegiatan politik ya deklarasikan saja secara terbuka ini kegiatan politik luh mau apa? Tujuannya apa? Ya kita cari pemimpin yg peduli islam di 2019, secara konstitusional lewat pemilu, gitu aja kok repot

1 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus