Arsip Blog

Selasa, 05 Desember 2017

Salam Dua Periode


Salam dua periode begitulah yang sedang didengungkan oleh pendukung dan tim sukses tingkat pusat dan kota jelang tahun politik 2018 dan 2019. Ditingkat pusat pastinya memenangkan kembali Jokowi di Pilpres 2019 dan di tingkat Kota Bekasi memenangkan Kembali Bang Pepen di Pilkada Serentak tahap dua di 2018, saya tidak akan bahas 2019 masih jauh, saya akan menulis pilkada Kota Bekasi yg tinggal beberapa bulan lagi.

Buat saya pribadi Pilkada Kota Bekasi itu penting untuk kemajuan kota Bekasi kedepan, lewat kebijakan kepala daerah wajah sebuah kota bisa terlihat dan tertata rapih, lewat kebijakan kepala daerah kesejahteraan dan keadilan bisa terwujud, kepala daerah merupakan garda depan dalam menstimulus kemajuan rakyatnya.

Lalu apa sih yg saya harapkan untuk pemimpin Bekasi kedepan? Yang pasti pertama wajib muslim, ah sara tuh ! Lah suka-suka gue dong, kalau kafir ogah gue milih. Kedua tentu kudu sopan dan welas asih sama warganya jangan seperti si mantan pemimpin tetangga sebelah yg hoby ngeluarin kata-kata kotor.

Sebagai penggiat ukm, saya merindukan pemimpin yg punya program dan kepedulian tinggi pada ukm, di tingkat Propinsi, Gubernur Jawa Barat punya program unggulan Wira Usaha Baru (WUB) kini sudah lebih 100 ribu warga Jabar ikut program ini, sementara Tetangga sebelah gubernur baru Anies-Sandi punya program unggulan Ok Oc untuk peningkatan kapasitas UKM terus Kota Bekasi apa program unggulan untuk UKM nya?

Bekasi dijuluki kota jasa dan perdagangan, maknanya Bekasi kota bisnis, maka ketika bisnis dijadikan magnit sebagai icon, selayaknya UKM diberi peran lebih dengan pemberdayaan nyata dan kongkrit.

Nah kita menunggu nih program apa lima tahun kedepan para balon walikota untuk UKM, mau dibawa kemana UKM? Dijadikan apa UKM? Sudahkah para UKM di beri kiprah jelas dalam derasnya pembangunan Kota Bekasi? Jangan ampe UKM tergerus di kampung dewek dikalahkan oleh para kapital besar yang sudah menanamkan invest di kota bekasi.

Mal, hotel, pusat keramaian, perkantoran berdiri megah di Kota Bekasi, apakah produk UKM bisa masuk kesana, lewat regulasi Pemkot? Atau lebih pastinya apakah Pemkot dalam memenuhi sarana kebutuhannya mulai dari atk, makanan dan minuman didapat dari membeli produk-produk UKM? Semisal konon anggaran makan minum Kota Bekasi mencapai milyaran rupiah per tahun, mungkinkah mereka membelinya dari pelaku UKM?

Beberapa waktu lalu UKM dijanjikan gedung refresentatif dengan anggaran puluhan milyar, kita sudah girang punya pusat ukm yg bakal jadi tempat kumpul, jualan, promosi dan sharing, dijanjiin mau beli ruko di pusat keramaian yg jadi icon Bekasi saat ini Sumarecon.

Ah.....ternyata itu hanya kentut surga, saya denger anggaran di tarik ulang batal, terus ada selentingan akan dibangun di tanah fasum dan fasos milik pemkot, lah kalau ngebangun di tanah fasum/fasos mah mending nggak usah, pasti lokasi fasum/fasos itu jauh dari pusat keramaian, kalau tempat sepi mana bisa jualan?

Jadi kalau diajak teriak salam dua periode saja, tanpa visi dan program jelas ogah dah, itu sama saja beli kucing dalam karung, kita cari dulu yang danta mau bantu UKM kagak? syukur ada calon yang out of the box seperti Sandi yg punya latar belakang bisnis, sehingga senafas dengan pelaku UKM maka pasti gue pilih dah.

Jadi sori dah yang teriak kenceng salam dua periode, ane mah pemilih cerdas tidak boleh terbawa arus kampanye para calon yang tiba-tiba merakyat dan menyapa rakyat jelang pilkada, habis pilkada menang lupa sama janji hehehe.

Ditunggu undangan para calon walikota untuk para pelaku UKM, ane pingin bedah visi misinya untuk UKM kalau perlu bikin kontrak politik di notaris bantu UKM secara danta, cocok kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar