Arsip Blog

Selasa, 26 Desember 2017

Cerai


Sesekali ngebahas gosip ah, kata wartawan infotaiment gosip itu adalah fakta yang tertunda, sebelum fakta terbuka, biasanya dimulai dari bisik-bisik tetangga, lalu membesar dan akhirnya fakta terungkap menjadi kebenaran.

Kisah perceraian rumah tangga publik figure mulai dari artis, politisi, pejabat sampai ustadz selalu menarik jadi bahan berita infotaiment, gosip berita tidak akan lengkap tanpa bumbu, maka dicarilah kabar mengapa terjadi perceraian, nara sumber diburu untuk kasus cerai jadi ramai, mulai dari teman dekat, tetangga, psikolog sampai asisten rumah tangga diwawancarai, masyarakat pun ikutan ngegosip perceraian si anu, dengan sudut pandang masing-masing jadilah heboh.

saya tidak akan membahas kenapa bisa terjadi cerai, namun yang harus di kaji dampak dari perceraian, cerai itu perbuatan halal yang di benci Allah, dibenci manusia saja tidak bisa tidur apalagi di benci Allah, Nauzubillah minzalik, ada sejuta alasan untuk bercerai, mulai dari selingkuh kdrt, tidak lagi ada kecocokan, di duakan dll.

Siapa korban pertama perceraian? Anak adalah korban pertama, mereka akan bingung ketika bapak ibu berpisah, apalagi perpisahan itu didahului pertengkaran yang saling menyakitkan, antara sayang ibu dan bapak, bisa jadi seorang anak terbelah kepribadiannya.

Sebaiknya memang cerai di hindari, caranya ya dengan merawat perkawinan, menghindari perselisihan, membuat perbedaan menjadi sebuah bumbu dalam melanggengkan mahligai rumah tangga.

Susah? Tidak juga kalau diantara suami istri menghilangkan ego masing-masing, pandai berkomunitasi, banyak contoh mereka yang mampu mempertahankan rumah tangga sampai kakek-nenek, hanya maut yang memisahkan mereka.

Tapi kalau susah didamaikan, terlanjur tersakiti, ya apa boleh buat cerai, satu hal yang harus kita pahami cerai itu domain privat bukan publik, jadi tidaklah tepat membahas masalah privat ke ranah publik, jadi sikap kita terhadap sebuah perceraian ya no coment lah, cukup dalam hati comentnya. Sikap terbaik ya mendoakan semoga diberi jalan keluar terbaik.

Hal lain yg juga wajib di mengerti, cerai itu bisa melanda siapa saja dari masyarakat biasa, ustadz yang mumpuni agama, sampai pemimpin yang dipandang pengagumnya setengah dewa, cerai hal yang manusiawi, karena dunia ini tidak ada yang sempurna, tiada gading yang tak retak.

Jadi jangan baper jika tokoh panutan dan pujaan hati anda nampak luar digambarkan media sangat sempurna, cinta istri dan anak, tampil mesra di depan publik, tiba-tiba retak rumah tangganya ah itu peristiwa biasa.

Menjadi luar biasa karena media terlanjur menggambarkan sang tokoh manusia maha sempurna, lalu terjadi pemujaan berlebihan, ketika retak rumah tangga sang tokoh, pemujanya menjadi baper, kaget, tidak bisa tidur terus hilang kewarasan lalu bikin pembelan dengan argumen lucu, katanya dia menceraikan sang istri karena saking cintanya.

Cinta kok istri dicerai walah ngawur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar