Arsip Blog

Kamis, 06 Desember 2018

Karena Panggilan Iman


Kenapa ada orang rela menabung bertahun-tahun untuk menunaikan ibadah haji? lalu setelah ongkos naik haji terkumpul terus daftar, menunggu lagi hingga bertahun-tahun.

Jawabnya hanya satu Panggilan iman, keimanan lah yang mendorong mereka rela mengorbankan segalanya, untuk mengejar apa yang mereka tunaikan karena Allah SWT.

Gerangan apakah jutaan orang rela berbondong - bondong dengan modal sendiri, berdesak-desakan dan kepanasan ke Reuni 212? karena sebuah keyakinan atau keimanan.

Keyakinan terhadap agama sulit di ukur dengan logika atau materi, saya bertemu dengan seorang ibu mengajak anaknya untuk menyaksikan fenomena reuni 212, apa tidak takut kalau ada kejadian tidak terduga? saya memastikan keyakinan yang kuat lah yang mendorong ibu mengajak buah hatinya menyaksikan peristiwa maha dahsyat itu

Maka ketika peristiwa fenomenal itu terjadi, pihak sebelah tidak mampu mengadakan kegiatan seperti itu karena mereka tidak bisa menggerakan masa atas dasar keimanan, mekanisme pertahanan diri muncul untuk tetap merasa eksis dan hebat, caranya dengan mengecilkan peristiwa itu.

Mereka sibuk ngitung jumlah dengan berbagai rumus yang katanya ilmiah, mereka membuat stigma politisaai agama, kelompok radikal, intoleran, massa bayaran dll.

Kalau Sandiaga Uno yang sudah milenial terus meniru gaya milenial, Sandi kepasar cek harga tempe ikutan blusukan harga tempe, guyon dengan pete ikutan juga bergaya pete.

Maka untuk Aksi 212 dan Reuni 212 yang fenomenal itu mereka tidak bisa meniru, pernah mencoba meniru di 412, eh massanya cuma seuprit dan gagal.

Tontonlah video berikut ini, ada kegiatan pengumpulan dana di lokasi untuk menopang kegiatan Reuni 212, kalau massa bayaran, mana mungkin mereka rela menyumbangkan dana demikian besar? untuk menghitung sumbangan saja butuh puluhan relawan.

Beda kelas lah dengan rombongan sebelah, untuk dapat nasi bungkus saja berebut, bandar pasti mikir kalau jamaan bejibun, berapa M kudu nyiapin dana, lalu yang nyumbang mikir dapat apa kalau cuma modalin pasukan nasi bungkus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar