Arsip Blog

Rabu, 12 Oktober 2016

Legalitas usaha mahal ya? Nggak tuh gratis kok.



Tulisan saya pentingnya legalitas dan berkomunitas, mendapat banyak apresiasi, ada yang setuju, skeptis dan bertanya, nah pertanyaan yg banyak muncul adalah ngurus legalitas usaha itu mahal ya? Saya jawab gratis !!!!!
kok bisa, ya bisa lah.

Berikut saya tulis pengalaman mengurus legalitas usaha saya di kota Bekasi, ternyata setelah saya telusuri banyak sekali program-program pemerintah yang bertujuan memberdayakan dan menguatkan umkm.


Program pemberdayaan itu antara lain berbentuk pelatihan usaha, akses pasar melalui bazar dan pameran, bantuan sarana, sampai bantuan pengurusan legalitas secara gratis, asyik kan.

Saya bahas dulu bantuan pengurusan legalitas yg gratisan, biasanya kan yg gratisan itu semua pengen, ayo ngaku saja he..he..he..

Pemerintah melalui kementrian, lembaga, Pemkot/pemkab dan pemprop, setiap tahun mengalokasikan anggaran melalui APBN dan APBD kota/kabupaten/propinsi membantu umkm mengurus legalitas seperti pirt, halal, Haki secara gratis dalam jumlah lumayan.

untuk tingkat kota bekasi, Pemkot tahun ini melalui dinas kesehatan menyediakan kuota 150 pirt gratis untuk pelaku umkm makanan minuman, dinas perindagkop juga tahun ini mengalokasikan sekitar 100 sertifikat halal free untuk umkm.Itu baru tingkat kota, di tingkat propinsi juga ada banyak kuota, demikian juga dengan pusat.

Jangan anggap pemerintah itu sinteklas, buang-buang duit bantu rakyat bukan coi, mereka mau bantu-bantu umkm, karena memang merupakan tugas pokok mereka membantu mensejahterakan rakyatnya itu hak kita, duit yang mereka pakai itu duit kita, yang mereka pungut melalui pajak yang kita bayar.

Ada pebisnis yang sok, merasa gengsi tidak mau yang gratisan, pebisnis model gini tidak paham, bahwa para pengusaha besar, konglomerat juga dapat bantuan dari negara.

Waktu krismon melanda tahun 1998, para konglomerat yang punya Bank, banyak kolaps dan bangkrut, simpanan nasabah Bank milik mereka di rush, mereka kagak punya duit buat membayar uang nasabah, akhirnya pemerintah menalangi dengan memberikan bantuan likuiditas bank Indonesia (blbi) yg jumlahnya ratusan triliun, parahnya setelah dipinjami mereka tidak amanah, mereka tidak bayar itu hutang ke negara hingga saat, akhirnya hutang itu kita tanggung bersama.

Tax amesty itu juga fasilitas negara untuk para orang kaya dan pengusaha besar, mereka punya usaha banyak yg ngemplang pajak dan duitnya disimpan di luar negeri, kini pemerintah mau mengampuni mereka asal mereka mau mengakui dosa, minta ampun dan bayar denda yang sangat murah melalui tax amesty.

Jadi kalau ada umkm yg gegayaan tidak mau yang gratisan, merasa hebat itu kalau kata bang haji Rhoma irama, terlalu.

Pertanyaannya kuota banyak kok umkm banyak yang tidak tahu? Jawaban saya cumen satu, banyak umkm kurang gaul alias kuper. Kalau Anda jadi pebisnis, bergaulah dengan pebisnis, Maka aura bisnis bisa terbentuk, kalau pebisnis kuper maka dia tidak punya teman yg bisa saling berbagi dan mengisi, apalagi salah gaul, pebisnis gaul sama preman itu bisa jadi bisnis preman he...he...he...
Nah gaulnya di mana? Tentunya komunitas bisnis, ada banyak komunitas bisnis, saya bersama teman-teman umkm makanan minuman berhimpun dalam satu wadah komunitas umkm Mamin kota bekasi kebetulan saya terpilih sebagai ketua.

Saya juga ikut komunitas Tda Bekasi pimpinan Yusuf Erlangga, sebuah komunitas yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan dan saling berbagi, filosofinya adalah tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah, memberi lebih mulia dari meminta.

Jadi Anda sebagai pebisnis diajarkan untuk tidak sekedar mencari untung, Anda di ajarkan untuk berbagi keuntungan dengan mereka yang membutuhkan. Bukan itu saja Anda diharapkan bisa berbagi ilmu, pengalaman dan wawasan bisnis kepada teman-teman sesama member Tda.
Ada lagi komunitas WPC piminan ibu Irma Sustika, disini anda bisa bersinergi sesama pengusaha wanita, ada pendampingan kompetisi dll.

ada komunitas frozener pimpinan bapak Zulham Ariansyah, disini para jawara bisnis olahan Frozen (beku) berkumpul.
Ada Komunitas Republik Ukm Baru, ini didirikan para master bisnis jebolan pusdiklat perdagangan, yang hobi bikin kue ada Bakul Kue Rumahan (BKR) pimpinan teh nenis, yang bisnisnya pengen bersentuhan nilai-nilai keislaman ada komunitas pengusaha Muslim (Kpmi) di Bekasi dipimpin pengusaha pemilik Soto Sekengkel Pak Jhon's, nah ini contoh saja komunitas bisnis, Anda bisa cari info komunitas-komunitas ini di medsos.

Kok bahas komunitas? Bukan legalitas gratisan, lah justru yang gratisan infonya lewat komunitas, patut dicatat komunitas ini berhubungan dengan banyak pihak, para pihak ini punya kepentingan untuk mensosialisasikan program, promo kerjasama kepada banyak orang.

Cara paling efektif menghubungi ketua komunitas, lalu ketua komunitas memberi informasi kepada anggota dalam waktu singkat info kegiatan menyebar, jika anggota perlu dengan kegiatan itu tinggal daftar dan datang.

Pagi ini saya ada info nobar bareng film dokumenter sejarah pengusaha fashion merk keke, di infokan dua hari lalu di grup wa Tda Bekasi, pagi tadi saya bisa nonton dan photo bareng dengan ceo Keke Rendy saputra, itulah kekuatan komunitas.

Komunitas umkm Mamin kota Bekasi, yang saya pimpin punya hubungan histori dan kepentingan sama dengan Disperindagkop Kota Bekasi dan dinas kesehatan Dalam memajukan umkm kota Bekasi, setiap ada kegiatan dan event saya selalu di undang dan di infokan, termasuk program legalitas pirt, halal dan Haki, hasilnya sudah puluhan anggota umkm Mamin kota Bekasi, dapat legalitas usaha free.

Kesimpulannya kalau mau berbisnis, segera berkomunitas, jangan gengsi dan malu memanfaatkan fasilitas yg di berikan pemerintah kepada umkm, itu hak kita, buat pengusaha pemula, legalitas usaha itu mahal kalau urus sendiri, lebih baik duit yg buat urus legalitas usaha di alihkan untuk modal, soal legalitas cari yang gratisan.

Tapi ingat yang gratisan itu terprogram, panjang antrian dan harus sabar menunggu. 
Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar