Seorang teman UKM menulis status di fb nya
"sudah dua stasiun televisi menghubungi untuk meliput produk saya,
tapi maaf saya belum siap"
Televisi adalah media efektif untuk memperkenalkan produk, kotak ajaib itu dalam waktu singkat mampu memancarkan gambar secara bersamaan kepada jutaan orang. Dalam teori komunikasi pesan yang disampaikan dalam bahasa gambar dan visual, lebih cepat dicerna manusia, ketimbang pesan tulisan dan suara. Tidak heran televisi menjadi tempat iklan favorit dibanding media lain seperti koran dan radio, belanja iklan terbesar media adalah televisi, meskipun biaya pasang iklan di televisi sangat mahal, namun para pebisnis lebih tertarik ke televisi karena efeknya lebih dahsyak dan mengena.
Pengalaman saya, ketika produk saya bandeng rorod tayang di televisi, tidak lebih dari setengah jam selesai tayang, responnya dahsyat, telepon, wa, chat, sms silih berganti masuk mencari info, ada yang langsung pesan-antar, datang ke gerai, tidak lebih dari satu jam stock sold out. Enaknya ada salah satu stasiun televisi yaitu El-Shinta menayangkan liputan bandeng rorod berulang-ulang dalam waktu berbeda, hasilnya tetap dahsyat produk saya makin di kenal, pelanggan dan reseller kian nambah.
Dampak lain dari hasil liputam televisi, kita punya file video profesional buatan orang televisi, video ini kerap saya gunakan untuk memperkenalkan produk, presentasi, mengisi pelatihan, sehingga kesan yang di tangkap pihak lain, usaha kita sudah sangat profesional. Di youtube video liputan bandeng rorod sudah mejeng, ketik kata bandeng rorod di youtube ada beberapa video liputan televisi bandeng rorod muncul El-Shinta TV, MNC TV, Net TV, Bali TV inilah salah satu linknya https://www.youtube.com/watch?v=7gOuVy1OVBs, wah ini kok jadi iklan bukan nulis artikel ha..ha..ha...
Bagaimana cara agar produk kamu bisa di liput televisi? Bayar berapa? Cara diliput televisi gampang, buatlah produk unik, bisa berupa nama, kemasan, cara penyajian sampai cara pembuatan. Terus rajin-rajin ikut pameran, biasanya wartawan akan datang ke arena pameran melihat-lihat jika ada yang menarik mereka langsung mendekati dan menawarkan untuk diliput.
Bisa juga produk kamu rajin di publish di media sosial fb atau istagram, banyak wartawan mencari sumber berita dari medsos, agar produk dilirik buat tampilan di medsos menarik, uraikan dengan kata-kata manis, lengkapi dengan photo-photo yang ok, juga data jelas, no hp, alamat, nama, agar mudah dihubungin.
Cara lain agar diliput televisi, buka pergaulan yang luas, perbanyak pertemanan pada sesama pebisnis, masuk komunitas bisnis dan aktiv. Lewat pertaman ini bisa saling sharing dan bertukar informasi, biasanya wartawan suka mencari info kepada pebisnis yang sudah diliput untuk mereferensikan temannya.
Bayarkah diliput media? Gratis, ini semacam simbiosis
mutualisme, media butuh nara sumber kita butuh publikasi, jadi ada saling membutuhkan, pengalaman saya mereka tidak minta biaya, bahkan di amplopin pun tidak mau, saya hanya menyediakan makan dan snack karena mereka butuh waktu panjang untuk meliput di tempat kita, sebagai kenangan saya hanya kasih bingkisan produk kita kepada mereka untuk buah tangan.
mutualisme, media butuh nara sumber kita butuh publikasi, jadi ada saling membutuhkan, pengalaman saya mereka tidak minta biaya, bahkan di amplopin pun tidak mau, saya hanya menyediakan makan dan snack karena mereka butuh waktu panjang untuk meliput di tempat kita, sebagai kenangan saya hanya kasih bingkisan produk kita kepada mereka untuk buah tangan.
Diliput televisi memang butuh kesiapan diri, karena mereka datang ke tempat produksi kita, meliput dari mulai proses produksi hingga produk akhir, tempat produksi yang bagus dan layak akan menjadi nilai lebih, agar kesan yang didapat pemirsa melihat usaha kita sudah profesional. Namun itu bukan berarti yang tempat produksi kurang layak tidak bisa diliput televisi, kalau nunggu siap, lah kapan siapnya? Sementara peluang yang ada sudah di depan mata, seperti status fb teman saya itu, duh sedihnya, peluang promo maha dahsyat di lewatkan hanya karena tidak pede ruang produksinya di liput televisi, disini saya merasa sedih.
Nah gimana ngakalin agar tetap diliput televisi sementara ruang produksi tidak siap? Ajak wartawan televisinya kompromi, minta mereka meliput produksinya di ruang rumah kamu yang layak, atur proses produksinya misalnya diatas meja panjang, tata yang rapih mejanya dengan hiasan apik, kamu bisa tampil layaknya chef sedang mengajarkan masak, bahan baku dan peralatan bisa disiapkan. Toh liputan itu kan bukan siaran langsung, kamu bisa berganti peran dan tempat setiap saat layaknya bintang sinetron.
Nah jika ada peluang di liput media televisi, segera tangkap peluang itu, jangan dibuang, apalagi melo dengan nulis status di fb, salah kunci sukses bisnis adalah berani tampil percaya diri, keberanian tampil di media televisi merupakan wujud kepercayaan diri, bagaimana mungkin orang percaya pada produk kamu, kalau kamu sendiri yang memproduksi tidak percaya diri.
sekian
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar