Akhirnya terungkap Ratna Sarumpaet berbohong, betapa menyakitkan dibohongin orang yang kita percaya, Seorang Prabowo, Sandi, Amien Rais dan semua pendukungnya merasa dapat pukulan telak di bohongin kawan seperjuangan.
Kejujuran dalam perjuangan itu penting, seorang pejuang tidak akan menggunakan kata-kata culas, perbuatan culas, sampai tindakan culas untuk meraih simpati.
Pastinya perilaku Ratna membuat geram banyak orang, termasuk saya, sungguh tercela dan memalukan tindakan Ratna, pastinya dia akan mendapat hukuman dalam bentuk dikucilkan kawan seperjuangan.
Untuk itu sangat terhormat kalau kita meminta maaf kepada pihak-pihak yang telah menjadi terduga terutama aparat polisi yang sudah terlanjur di jadikan kambing hitam, saya akan seperti nanik s diyang akan menghapus status yang memojokan aparat dalam kasus Ratna dan meminta maaf.
Tidak akan tercela mengakui sebuah kesalahan, tidak akan terhina seseorang mengakui kekeliruan, sebagaimana Tuhan menerima dengan terbuka hambanya yang mengakui kesalahan dalam bentuk tobat.
Pelajaran apa yang kita petik dari kasus Ratna? bahwa dalam satu barisan perjuangan walaupun tujuan mulia namun sangat dimungkinkan satu dua orang berbeda jalan dalam menggapai tujuan.
Seorang kawan bertanya gimana tuh dibohongin Ratna? jawab saya simple dalam hidup teramat biasa kita dibohongin kawan seiring yang sangat dipercaya, jadi jangan baper.
Lalu sikap kita selanjutnya apa? ya legowo menerima dengan lapang dada, sambil intropeksi diri, menata barisan yang sedikit terganggu akibat ulah seorang Ratna, justru dengan kasus Ratna berkurang satu orang yang bisa merusak perjuangan.
Tapi bukan berarti perjuangan berhenti, teruslah berjuang dengan tetap dalam satu barisan, selama belum injuri time, perjuangan tetap tidak boleh berhenti. Untuk selanjutnya berhati-hati dalam mengunyah sebuah berita.
Soal Ratna Bohong gimana! Awalnya geram lalu? Ah biarkan saja toh, kita tidak tahu awalnya kita dibohongin, kita berpasangka baik pada Ratna, toh bukan cuma dia yang tukang bohong, banyak kok yang jadi tukang bohong namun dibungkus dengan kemasan bagus pada akhirnya nanti kebohongan itu akan terungkap.
Jadi apakah kita terus berhenti mengkritisi sesuatu hanya karena kasus Ratna? Oh tentu tidak, tetaplah kritis, dengan kekritisanmu itu akan membuat ada cek and balance dalam kehidupan, justru ketika daya kritis mati kezaliman bisa merajalela.
Kebohongan Ratna pukulan telak tuh! pastinya iya, tapi bukan pukulan mematikan yang bikin KO, pertandingan masih panjang, baru babak penyisihan, tinggal buang Ratna, barisan bisa berjalan lagi.
Saya akan terus berjuang dengan meyakini apa yang saya perjuangkan benar, kebohongan Ratna hanya kerikil kecil dalam perjuangan, tetap semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar