"Pak Kyai tolong saya kasih amalan, biar saya bisa mampu berangkat haji" minta seorang murid pada Kyai nya.
"Ente baca dah tiap habis magrib dan subuh surat al ikhlas dan surat yasin minimal 3 kali, insya alloh barokah" kata kyai.
Murid dengan takjim mengamalkan perintah kyai, setelah tiga tahun berjalan, tanda-tanda mampu berangkat haji belum muncul juga.
"Pak Kyai saya sudah ngamalin perintah kyai, baca surat al ikhlas dan surat yasin selama tiga tahun kok belum juga di panggil ke baitulloh" tanya si murid.
"Oh ya ana lupa, disamping surat al ihklas dan surat yasin, ente kudu punya surat tanah, buat ongkos naik haji"
"Maksudnya surat tanah gimana pak Kyai? tanya murid bingung.
"Ente kan pegi haji butuh ongkos gede, kalau paket surat yasin sama al ikhlas kagak bisa dijual, kalau ente punya surat tanah dan tanahnya ada kan bisa dijual buat bayar ongkosnya gitu loh"
"Lah kalau saya punya surat tanah mah, dari dulu juga udah bisa berangkat haji pak kyai, kagak perlu ngamalin perintah kyai" Kata murid sewot
"Nah itu ente paham" Jawab kyai santai
Buat orang yang tidak suka humor dan hidupnya kebangetan serius dalam hal beragama bisa jadi cerita diatas bikin tersinggung, Ayat Quran kok di bikin humor.
Kekuatan dakwah kultural nahdiyin adalah humor, para ustadz NU sering menjadikan humor sebagai bahan untuk menjelaskan ajaran agama, saya bisa betah dengar ceramah penuh guyon cerdas para ustadz nahdiyin di kampung, sangat membumi, inspiratif dan tepat sasaran.
Gus Dur contoh Kyai dengan daya humor luar biasa, tulisan-tulisan Gus Dur di kolom majalah tempo dan dibukukan dengan judul Melawan Melalui Lelucon, menggambarkan betapa luasnya wawasan Gus Dur, ditulis dengan gaya ringan, segar, mengalir dan dibumbui humor tingkat tinggi, Masalah yang berat ditulisnya dengan gaya yang ringan.
Saking cintanya pada humor, Gus Dur sampai memberi kata pengantar sebuah buku homor yang sempat meledak saat itu Mati Ketawa Cara Rusia, saya sudah membaca dua buku ini, ngikik habis sambil mengagumi betapa memang Gus Dur wawasannya luar biasa dan mencerahkan
Rombongan sebelah terkadang kebangetan serius dalam beragama, mereka telah merubah islam yang rahmatan lil alamin menjadi ajaran sangat serius tanpa unsur humor, gaya ceramah ustadz kudu lurus, fokus, serius tanpa guyon, pendengarnya pun disuruh nyimak dengan tajim, buat mereka guyon tidak perlu, agama itu serius bukan dijadikan humor apalagi bahan tertawaan.
Maka ketika seorang ustadz, membuat guyon tentang Berat Badan 55 kg sebagai ciri wanita soleha sambil membawa-bawa nama Siti Aisyah istri Rosul sebagai wanita gaul, lewat sebuah video pendek yg sudah dipotong, mereka langsung kesel.
Istri Nabi kok di buat guyon, terus marahlah mereka, sebagaimana biasa ketika mereka marah, ya gitu lah langsung menghakimi dengan seribu dalil sunnah, seakan sang ustadz mempunyai dosa sangat besar, klaimnya selalu merasa paling benar sendiri yang lain ngontrak.
Bahkan mereka sudah membuat video potongan ceramah-ceramah ustadz itu, dengan durasi panjang dirangkai jadi satu isinya tentang kesesatan sang ustadz, terus ditulis caption Pelecehan - pelecehan Hanan Attaki terhadap Syariat Islam, sambil menyeru mari viralkan video ini, semoga Hanan Attaki meminta maaf dan rujuk kepada manhaj yang benar dalam berdakwah, sereem
Faktanya warga Nahdiyin kultural lebih asyik denger ceramah yang guyon ketimbang ceramah lurus, kata tetangga saya asyik denger ceramah ustadz ngilangin stress dan bisa fun
Anak muda mau mendekati agama dengan cara dibawa fun penuh ceria, lewat dakwah dengan dibumbui humor oleh Ustadz Hanan Attaki, pengikutnya ratusan ribu orang, kalau tuh bocah suruh denger ceramah ustadz tauhid yang monoton dan membosankan, pasti mereka kabur atau main hp sendirian.
Hidup udah sulit dengan kondisi ekonomi terjepit, malah dibikin stres denger ceramah lurus yang hoby membidahkan dan menyalahkan pihak lain atas nama dakwah tauhid.
sementara anak muda yang sudah nemu sosok ustadz gaul seperti Hanan Attaki yang bisa menyampaikan agama sesuai dengan gaya mereka, akan dibikin kecewa mana kalah tokoh idolannya dibully dengan dalih jauh dari dakwah tauhid, kalau semua hal kudu sama dengan penganut "dakwah tauhid" makin jauh saja tuh ummat dari agamanya.
Pantas saja NU menjadi besar dan menjadi organisasi berwibawa, mereka mampu mengakomodir keberagamaan masyarakat bawah dengan ceramah penuh guyon, buat Kyai kampung yang kebanyakan NU kultural, dakwah dengan selipan humor jauh lebih natural, cair, tanpa sekat dan kastanisasi antara guru dan murid.
Makanya saya terkadang bikin status guyon, tulisan guyon, sampai gambar guyon, buat ngilangin stres dan fun, bermedsos ria itu ibarat iklan Tempo ; jujur, jernih, jenaka pun bisa. bisa dibikin sik asik saja, jangan terlalu serius.
Salah satu mentor bisnis saya Mr Ato Sunarto bilang bisnis itu harus fun, cara fun yang paling asyik itu ya guyon dengan teman bisnis, dalam suasana fun itulah otak menjadi rilek, mudah menyerap ilmu, menciptakan ide dan membuat langkah taktis.
Mentor bisnis saya yang lain Mustofa Romdloni malah bikin status di medsos kebanyakan suka guyon, dikomentarin temen-temen TDA dengan nada guyon, tapi perusahaan miliknya baru diakusisi sebuah perusahaan multi Nasional asal Jepang, mampu menggerakan kapital perusahaan di bursa saham dengan nilai trilyunan
Lewat fun dan humor, teman-teman menjalankan bisnis, kalau kumpul selalu fun penuh guyon, alhamdulillah bisnisnya pada lancar, produk makin di kenal, pendapatan lumayan
Jadi yuk kita bikin fun hidup ini dengan bumbu guyon, Gus Dur yang jenaka saja bisa jadi presiden, ente yang kebangetan serius udah jadi apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar