Tadi malam saya ngobrol panjang dengan Haji Abu, pemasok bandeng rorod yang biasa ngelapak di Pasar Baru Bekasi, sudah hampir empat tahun saya berlangganan dengannya, baru tadi malem bisa ngobrol lama.
Bermula dari keheranan saya, kok tiba-tiba pasokan bandeng seret, tujuh tahun usaha bandeng baru kali ini stock bandeng sedikit sekali, pesen 50 kg kadang cuma dikirim 20 kg, keheranan saya juga di amini Pak Haji, sejak awal tahun baru dia bilang pasokan ikan memang berkurang dratis, harganya pun pindah.
Baru kali ini kata dia selama puluhan tahun jualan ikan, harga naik pasokan seret, biasanya barang naik pasokan lancar, sekarang sangat parah harga pindah barang langka, hal ini sudah mulai terjadi sejak awal tahun baru hingga sekarang, berarti sudah dua bulan.
Secara otomatis omzet pak Haji Abu menurun dratis, bisa mencapai penurunan 40-50 persen, akibatnya dia mem PHK karyawannya, pekerjaan banyak di handlenya mulai menyikin ikan sampai mengantar.
Ketika saya tanya kalau nurun gini gimana pak haji? Ya terima dengan sabar, wong saya juga tadinya kuli, lalu berceritalah pak haji tahun ini terpaksa baru pindah rumah, karena rumah yg dia tempatin puluhan tahun tidak ada surat tanah, anaknya kehilangan motor akibat dirampas, semua diceritakan dengan senyum.
Kita mah udah biasa jadi kuli kembali jadi kuli lagi mah siap, dagang mah yang penting usaha jalan terus, puasin pelanggan, istiqomah, deket sama Allah, kalau pelanggan butuh ikan dan stock ada saya anterin biar ge kata hujan deres ya kirim.
Jangan berharap sama pemerintah, sekarang lagi sibuk bangun jalan, kita-kita dilupain, semua harga di pasar pada pindah, dia mah sibuk bae ngurusin jalan tol.
Et dah tukang ikan ngomong politik? Sela saya, pak haji ngakak lah biar kita orang kecil, kan juga denger berita, kagak bodoh-bodoh banget kita hehehe.
Ok pak haji semoga sukses, nasib kita sama, harga pindah barang langka, hadapi dengan senyum saja.